Senin, 10 April 2023

MENJADI TAYMIYYUN, KENAPA TIDAK!Al-Qāḍī Syihābuddīn Al-Khuwayyī (w. 691 H) raḥmatullāh ‘alayh mendeklarasikan:

MENJADI TAYMIYYUN, KENAPA TIDAK!

Al-Qāḍī Syihābuddīn Al-Khuwayyī (w. 691 H) raḥmatullāh ‘alayh mendeklarasikan:

أنا عَلَى اعتقاد الشيخ تقي الدين، فعوتب فِي ذَلِكَ. فَقَالَ: لأن ذهنه صحيح، ومواده كثيرة. فَهُوَ لا يَقُول إلا الصحيح.
“Aku berada diatas i‘tiqād (keyakinan) Asy-Syaikh Taqiyyuddīn (Ibnu Taymiyyah)...”[]

Catatan:
1⃣ Al-Qāḍī Al-Khuwayyī merupakan salah satu Imam Besar dalam Mazhab Asy-Syāfi‘ī di Bumi Syam pada zamannya. Beliau memutuskan hijrah/tobat ke akidah seperti akidahnya Syaikhul-Islam, karena pikiran/logika yang dibangun oleh Syaikhul-Islam dalam memaparkan akidah itu Sahih/Benar, dan tidaklah ada pandangan atau pendapat Syaikhul-Islam tentang akidah kecuali pandangan yang Sahih.

2⃣ Sekali lagi ini menunjukkan bahwa ada ulama-ulama adil nan jujur disetiap zaman yang membela Syaikhul-Islam dari tuduhan² yang tidak benar, bahkan Al-Qāḍī Al-Khuwayyī Asy-Syāfi‘ī terang²an mengatakan berdiri diatas keyakinan Syaikhul-Islam.

3⃣ Tuduhan yang tidak benar kepada Syaikhul-Islam, yang berangkat dari kesalah-pahaman dan/ ke-ta‘assub-an berlebihan kepada mazhab tertentu, memang sudah ada sejak Syaikhul-Islam masih hidup. Namun sejak itu pulalah muncul ulama² besar yang membela Syaikhul-Islam dan meluruskan kesalah-pahaman terhadapnya. Salah satunya adalah Al-Qāḍī Al-Khuwayyī Asy-Syāfi‘ī yang hidup sezaman dengan Syaikhul-Islam ini.

4⃣ Di era yang serba terbuka dan canggih seperti Zaman Now ini, seharusnya para cendekia muslim bisa mengurai benang kusut tentang sosok Syaikhul-Islam. Namun begitu, sungguh ironis, masih saja ada yang salah paham terhadap Syaikhul-Islam, bahkan menzalimi Syaikhul-Islam dengan memotong nas² dikitabnya secara tidak baik dan tidak benar. Seperti opini yang dipropagandakan oleh Al-Fadhil ustaz Zukfikar Harun melalui status² di FBnya.

5⃣ Salah satunya SS status beliau dibawah ini, yang merupakan asbabul-wurud dari status saya beberapa hari yang lalu, yang sempat mengegerkan publik dumay. Umat itu butuh jiwa² pererat persatuan, bukan pengerat. Mengkritik itu boleh, tapi jangan menghalalkan segala cara. Berbeda pandangan itu boleh, tapi jangan asal bicara.

6⃣ Oleh karena itu, menjadi atau dijuluki Taymiyyun itu tidaklah tercela dan terhina, walaupun terdengar sayup² suara sumbang dari bibir sumbing yang mencela dan menghina. Bangga lah, sebagaimana bangganya Al-Qāḍī Al-Khuwayyī Asy-Syāfi‘ī menjadi Taymiyyun.

Salam Persatuan,
Alfan Edogawa