Rabu, 19 April 2023

kajian Syaikh Syatsri hafizhahullah ba'da Shubuh di rooftop banyak diantara jamaah yg mengikuti beliau saat kembali ke hotel utk bertanya masalah agama

Pada waktu umroh akhir Ramadhan th 2014, selesai kajian Syaikh Syatsri hafizhahullah ba'da Shubuh di rooftop banyak diantara jamaah yg mengikuti beliau saat kembali ke hotel utk bertanya masalah agama. Dan Alhamdulillah, di moment itu saya sempat bertanya tentang larangan melaksanakan shalat witir seperti shalat Maghrib. Beliau menjawab, bahwa haditsnya lemah. Jadi dibolehkan melaksanakannya seperti shalat Maghrib.

Dan tadi pagi, saya baru sempat hadir di kajian beliau di waktu dan tempat yg sama. Saya mengajukan pertanyaan tertulis - dan  semua pertanyaan lewat tulisan - saat sesi tanya jawab. Qadarullah karena banyaknya pertanyaan kertas pertanyaan saya tidak terbaca. 

Karena pentingnya pertanyaan tsb saya coba mengulang cara lama, bertanya ke beliau sambil berjalan kembali menuju hotel. Namun kali ini penjagaan beliau cukup ketat sehingga saya sulit mendekati beliau. 

Dari jarak agak jauh saya coba menyampaikan maksud saya, "Syaikh, saya ingin bertanya." Beliau pun menjawab, "Mereka melarang kita bertanya (dlm keadaan spt ini)". 

Mungkin ini prosedur pengamanan ulama besar KSA saat ini. Meski saya juga turun ke bawah tapi Syaikh dan pengawalnya begitu cepat berjalan. Jadi saya tidak mengejar beliau dan memaksakan pertanyaan. 

Semoga esok hari pertanyaan tersebut terjawab.

Faedah yg sempat tercatat di sesi pertanyaan Syaikh Syatsri hafizhahullah.

✓ Ttg Thawaf Wada' bagi yg datang ke Mekah utk umroh sebelum meninggalkan Mekah.

Beliau hafizhahullah menjawab :
"Thawaf Wada' bagi yang datang ke Mekah utk umroh.
1. Amalan yg baik
2. Keluar dari khilaf karena ada sebagian ulama yg mewajibkan."

✓ Syaikh Syatsri hafizhahullah juga ditanya ttg shalat di Masjidil Haram yg 100.000 lebih utama dibandingkan lainnya dan dan dilipatgandakan lagi karena bertepatan dengan malam Lailatul Qadar yg lebih baik dari 1.000 bulan.

Beliau menjawab, yang ada dalilnya cuma shalat di Masjidil Haram ganjarannya 100.000 lebih baik dibanding tempat lainnya. Adapun bila dikaitkan dg Lailatul Qadar kemudian dilipatgandakan lagi, maka tidak ada dalilnya secara spasifik. Jadi beliau tidak menetapkannya dan tidak juga menafikannyaa. Dan kata beliau, Naskut (kita diam dalam masalah ini).

Kajian ba'da Shubuh, Senin 26 Ramadhan 1444 /17 April 2023.
Ustadz ridwan abu raihana