Membaca AlQuran cepat atau lambat ? ?
Allah berfirman:
(كِتَـٰبٌ أَنزَلۡنَـٰهُ إِلَیۡكَ مُبَـٰرَكࣱ لِّیَدَّبَّرُوۤا۟ ءَایَـٰتِهِۦ وَلِیَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ)
Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.
[Surat Shad 29]
Dalam hadits Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لاَ يفقَهُ من قرأَهُ في أقلَّ من ثلاثٍ
Tidak memahaminya (AlQuran) bagi siapa yang mengkhatamkan AlQuran kurang dari 3 hari.
Banyak riwayat dari salaf yang mereka mengkhatamkan AlQuran dalam waktu singkat sebagaimana disebutkan oleh Al-Imam An-Nawawi -rahimahullah-, tapi itu mereka yang paham dan pandai dalam bahasa Arab.
Kalau 'ajam (non Arab (masuk di sini yang tidak bisa bahasa Arab)) maka hendaknya membaca AlQuran dengan pelan karena itu lebih beradab dan lebih menimbulkan bekas di hati pembacanya sebagaimana disebutkan oleh Al-Imam An-Nawawi -rahimahullah-:
قال العلماء والترتيل مستحب للتدبر ولغيره قالوا يستحب الترتيل للعجمي الذي لا يفهم معناه لأن ذلك أقرب إلى التوقير والاحترام وأشد تأثيرا في القلب
[النووي ,التبيان في آداب حملة القرآن ,page 91]
Berkata para ulama bahwasanya dianjurkan Tartil dalam tilawah untuk tadabbur dan selainnya. Dan mereka mengatakan: Dianjurkan membaca dengan Tartil untuk orang 'ajam yang tidak paham makna Alquran; karena hal itu lebih dekat kepada penghormatan dan pengagungan serta lebih berbekas di dalam hati.
Dan dilarang bagi seseorang untuk membaca AlQuran dengan Hadz/Hadzramah (expres dalam membaca), berkata Al-Imam An-Nawawi -rahimahullah-:
وقد نهي عن الإفراط في الإسراع ويسمى الهذرمة
[النووي ,التبيان في آداب حملة القرآن ,page 90]
Dan telah terlarang dari membaca dengan sangat cepat yang mana hal tsb dinamakan Alhadzramah.
Berkata Al-Hasan Al-Bashri -rahimahullah-:
یا ابن آدم ، كيف يرق قلبك وإنما همتك في آخر السورة ؟ !
[مختصر قيام الليل للمروزي، ص ١٥٠ ]
Wahai anak Adam Bagaimana bisa hatimu menjadi lembut sedangkan tujuan engkau hanya terdapat pada akhir surat?!.
Jadi mari cek kapasitas diri, berkata Umar bin Abdul Aziz -rahimahullah-:
رحم الله امرأ عرف قدر نفسه
Semoga Allah merahmati seseorang yang mengetahui kapasitas dirinya.
Wallahu A'lam Bis Showab
Ustadz ashlah gifari