Sebagian kaum muslimin, jika diajak untuk membicarakan ajaran Allah dan RasulNya shallahu alaihi wasallam, dan konskwensi dari ajaran tersebut dalam kehidupan seorang muslim, baik dalam dalam lingkup personal, regional bahkan universal, maka kita dapati respon mereka cenderung apatis, bahkan mungkin raut wajah tak suka begitu kentara diwajahnya.
Namun jika yang dibicarakan adalah ajaran-ajaran manusia, tokoh² pujaan, yang mereka dapati diperguruan tinggi barat atau timur, maka tampak wajah mereka begitu antusias bahkan tenggelam dalam keasikan.
Deskripsi diatas, seolah mengingatkan kita pada realita masyarat kafir Quraisy, yang jika mereka diseru oleh mengimani kalimat tauhid maka hati mereka begitu jengkel, enek, lari dan lainnya. Namun jika disebutkan berhala-berhala mereka, pujaan-pujaan mereka maka wajah mereka tampak berseri-seri, penuh dengan antusias. Hal ini di singgung dalam surat az zumar ayat 45
وَإِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَحْدَهُ اشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ ۖ وَإِذَا ذُكِرَ الَّذِينَ مِن دُونِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ .
Ustadz abu fadhlulah