Bela Nama Baik Saudaramu
عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " مَنْ ذَبَّ عَنْ لَحْمِ أَخِيهِ بِالْغِيبَةِ ، كَانَ حَقًّا عَلَى اللهِ أَنْ يُعْتِقَهُ مِنَ النَّارِ "
Dari Asma’ binti Yazid, Nabi bersabda, “Siapa saja yang membela ‘daging’ saudaranya yang digunjing Allah wajibkan dirinya untuk membebaskan orang tersebut dari api neraka” HR Ahmad no 27609
إذا انُتهك عرضُ المسلمِ، وأسيء إليه حال غيبته، فيجب على من سمع ذلك أن يرد عنه بالغيب، وأن يذكر محاسن هذا الذي وقع الطعن عليه ذبا عنه وردا لهذا المغتاب، فإذا فعل ذلك فإن الله تعالى يرد عنه النار يوم القيامة والجزاء من جنس العمل.
Jika nama baik seorang muslim dinodai dan dirusak saat orang tersebut tidak hadir di tempat WAJIB atas semua orang yang mendengar gunjingan tersebut untuk
1) membela nama baik saudaranya dengan memberikan bantahan dan
2) menyebutkan sisi-sisi baik dari orang yang menjadi objek gunjingan dalam rangka membela saudaranya dan membantah penggunjing.
Siapa saja yang melakukan hal tersebut Allah akan mencegahnya dari api neraka pada hari Kiamat nanti karena balasan suatu perbuatan itu sejenis dengan perbuatan yang telah dilakukan.
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيهِ رَدَّ اللهُ عَنْ وَجْهِهِ النَّارَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ "
Dari Abu Darda’, Nabi bersabda, “Siapa yang membela nama baik saudaranya sesama muslim Allah akan mencegah wajahnya dari neraka pada hari Kiamat” HR Ahmad no 27543
عِرْضُ المُؤمِنِ كدَمِه؛ فمَن هَتَك عِرْضَه، فكأنَّه سَفَكَ دمَه، ومَن عَمِل على صونِ عِرْضِه، فكأنَّه صان دَمَه، وفي هذا الحديثِ يقولُ النَّبيُّ صلَّى اللهُ علَيه وسلَّم: "مَن رَدَّ عن عِرْضِ أخيه"، أي: منَع ما يُقالُ في حقِّ أخيه المسلِمِ وهو غائبٌ، فرَدَّ على مَن يذكُرُه ويَعيبُ فيه؛ قيل: وردُّه أن يمنَعَه قَبلَ الوقوعِ فيه بالزَّجرِ والرَّدعِ، وإمَّا بَعْدَه، فيَرُدُّ ما قاله عليه، "رَدَّ اللهُ عن وجهِه النَّارَ يومَ القيامةِ"، أي: كان أجرُه أن يُجازَى بمِثلِ فِعلِه، وهو أن يَرُدَّ اللهُ عنه النَّارَ في الآخرةِ.
وفي الحديثِ: النَّهيُ عن غِيبةِ المُسلِمِ.
وفيه: الحضُّ على نَهْيِ مَن وقَع في غِيبةِ المُسلمِ.
Nama baik seorang muslim itu seperti darahnya. Siapa saja yang merusak nama baik seorang muslim seakan menumpahkan darahnya. Oleh karena itu siapa saja yang melindungi nama baik seorang muslim seakan menjaga dan melindungi darahnya. Di hadis ini ‘Siapa saja yang membela nama baik saudaranya’ artinya mencegah berbagai omongan terkait saudaranya sesama muslim yang dalam posisi tidak ada di tempat dengan memberikan sanggahan kepada orang yang menyebut-nyebut dan mencela saudaranya. Membela nama baik sesama muslim yang menjadi objek gunjingan itu mencakup dua hal.
1) mencegah calon pelaku ghibah sebelum melakukannya dengan melarang dan menegur keras orang tersebut.
2) mencegah setelah terjadi dengan membantah dan mencegah perkataan pelaku ghibah.
Balasan yang Allah sediakan bagi pembela nama baik saudaranya yang menjadi objek ghibah adalah ‘Allah akan mencegah wajahnya dari api neraka pada hari Kiamat’. Artinya balasan untuknya adalah semisal perbuatan dan amal shalih yang telah dilakukan. Hadis ini menunjukkan larangan ghibah dan dorongan kuat untuk melarang orang yang menggunjing seorang muslim.
Syaikh Ibnu Baz menjelaskan,
وهذا يدل على فضل الذب عن أخيه، والمسلم يذب عن أخيه والمرأة تذب عن أخيها في الله وأختها في الله فإذا رآه يتكلم في عرضه يقول: يا أخي! اتق الله ما بلغنا هذا ولا نعلم عليه إلا خيرًا، إذا كان يعلم عنه الخير ولم يبلغه عنه إلا الخير، لأن الغيبة شرها عظيم وفسادها كبير
Hadis di atas menunjukkan besarnya pahala membela kehormatan saudara sesama muslim. Seorang muslim semestinya membela nama baik saudaranya. Seorang muslimah juga semestinya membela nama baik saudaranya baik laki-laki ataupun perempuan. Jika ada ada orang yang membicarakan dan merusak nama baiknya dia berikan pembelaan dengan mengatakan, ‘Saudaraku, takutlah kepada Allah kami tidak mengetahui adanya hal semisal itu. Kami tidak mengetahui tentang orang tersebut kecuali kebaikan’. Demikian yang semestinya dikatakan jika memang sebatas pengetahuannya orang tersebut adalah orang baik dan tidaklah dia ketahui tentang orang tersebut kecuali yang baik-baik saja.
✔️ Sungguh GHIBAH itu kejahatannya MENGERIKAN dan kerusakan yang ditimbulkan darinya itu BESAR.
فالمقصود: أن الغيبة محرمة ومن الكبائر فيجب الحذر منها، وإذا سمع المسلم أو المسلمة من يغتاب يرد عليه ويقول: يا أخي! اتق الله تقول له: يا أخي! اتق الله، يقول له الرجل: يا أخي! اتق الله أو يا فلانة! اتقي الله هذا لا يجوز الغيبة محرمة؛ لقوله ﷺ: من رد عن عرض أخيه في الغيب رد الله عن وجهه النار يوم القيامة، ولأن هذا من إنكار المنكر، الله جل وعلا أمر بإنكار المنكر
Intinya, GHIBAH itu HARAM bahkan termasuk DOSA BESAR. Mewaspadai ghibah adalah sebuah kewajiban. Seorang muslim atau muslimah yang mendengar ada orang yang menggunjing semestinya mencegah dengan mengatakan, “Wahai saudaraku atau wahai fulanah takutlah kepada Allah. Perbuatan ini tidak boleh dilakukan. Ghibah hukumnya HARAM. Tindakan ini dilakukan karena hadis di atas dan karena hal tergolong mengingkari kemungkaran dan Allah itu memerintahkan untuk mengingkari kemungkaran. [sekian penjelasan Ibnu Baz].
✍🏻 Aris Munandar