KESEPAKATAN PARA ULAMA ATAS HARAMNYA MUSIK
Oleh : Ustadz Abu Sa'id Neno Triyono
Penulis kitab "Kaf Ar-Ri'â' 'an Muharramât Al-Lahw wa As-Simâ'" (hal. 118) mengatakan :
"Al-Imam Abul 'Abbâs Al-Qurthubiy rahimahullah, beliau orang yang tsiqah lagi adil, bahwa beliau berkata sebagaimana yang dinukil oleh para Imam kami dan disepakati mereka bahwasanya seruling dan drum "فلا يُختَلف فِي تحريم سماعها" (TIDAK DIPERSELISIHKAN PENGHARAMANNYA UNTUK MENDENGARNYA), aku tidak pernah mendengar seorang pun yang dianggap pendapatnya dari kalangan SALAF dan para Imam KHALAF yang memperbolehkan hal tersebut, bagaimana tidak diharamkan sedang ia adalah syiarnya para pemabuk dan orang-orang fasik, serta para penyeru syahwat, kerusakan dan kebobrokan. Model yang seperti ini, tidak diragukan lagi pengharamannya dan juga pemfasikkan kepada para pelakunya dan mencapnya sebagai pendosa.
Diantara yang menukil adanya ijma' juga adalah Imam dari madzhab kami generasi mutaakhirin, yaitu Abu Al-Fath Salîm bin Ayyûb Ar-Râziy yang berkata dalam "Taqrîbnya" setelah membawakan hadits terkait pengharaman drum dan juga hadits lainnya :
أنَّ اللهَ يَغفِرُ لكلِّ مذنبٍ إلا صاحب عَرطَبة أو كُوبةٍ
"Allah mengampuni semua pendosa, kecuali para pemain kecapi atau pemain drum."
Bersamaan hal ini bahwa perkara tersebut adalah Ijma' (disepakati para ulama)." -selesai-.
Al-Imam Al-Baghawi juga menukil adanya Ijma', sebagaimana perkataan beliau rahimahullah :
وَاتَّفَقُوا عَلَى تَحْرِيم المزامير والملاهي وَالْمَعَازِف
"Para ulama bersepakat atas haramnya seruling, alat permainan dan alat musik."
(Syarhus Sunnah, 12/383)
Al-Imam Ibnu Qudamah rahimahullah pun mengatakan hal yang senada :
آلَةُ اللَّهْوِ كَالطُّنْبُورِ ، وَالْمِزْمَارِ ، وَالشَّبَّابَةِ ... آلَةٌ لِلْمَعْصِيَةِ ، بِالْإِجْمَاعِ
"Alat permainan seperti kecapi, seruling, suling....adalah alat untuk berbuat maksiat berdasarkan Ijma' para ulama."
(Al-Mughni, 9/132)
Asy-Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid hafizhahullah yang menukilkan Ijma' di atas lalu menyebutkan para ulama lain yang juga menukil adanya Ijma' atas haramnya alat musik, kata beliau :
وقد نقل الإجماع على تحريم الغناء المصاحب للموسيقى جمع من العلماء ، من مختلف المذاهب المتبوعة عند أهل الإسلام ، كالإمام ابن جرير الطبري ، وأبي بكر الآجري ، وأبي الطيب الطبري الشافعي ، وأبي عمرو ابن الصلاح ، وغيرهم .
"Telah dinukil Ijma' atas pengharaman nyanyian yang diiringi musik dari sejumlah ulama yang berbeda aliran madzhab yang diikutinya dalam Islam, seperti Al-Imam Jarîr Ath-Thabariy, Abu Bakar Al-Ājurit, Abu Ath-Thayyib Ath-Thabariy Asy-Syâfi'iy, Abu 'Amr ibnu Ash-Shalâh dan selain mereka."
Prof. DR. Shâlih Sindiy hafizhahullah memilki data lebih banyak lagi adanya penukilan Ijma' dari para ulama atas haramnya nyanyian, kata beliau :
نُقل الإجماع على تحريم المعازف عن أكثر من ثلاثين من العلماء المعتد بهم، كابن جرير، والآجري، وأبي الطيب الطبري، وأبي الليث السمرقندي الحنفي، وأبي الفتح الرازي، والبغوي، والقاضي أبي يعلى الصغير، وابن رشد المالكي، وابن قدامة، والرافعي، وابن الصلاح، وأبي العباس القرطبي، والنووي، وابن تيمية، وابن القيم، وابن كثير، وابن رجب، وابن حجر الهيتمي، وغيرهم كثير .
"Dinukil ijma' atas pengharaman alat musik lebih dari 30 ulama yang diperhitungkan pendapatnya, seperti Ibnu Jarîr, Al-Âjuriy, Abu Ath-Thayyib Ath-Thabariy, Abu Al-Laits As-Samarqindiy Al-Hanafiy, Abu Al-Fath Ar-Râziy, Al-Baghawiy, Al-Qâdhiy Abu Ya'lâ Ash-Shaghîr, Ibnu Rusydi Al-Mâlikiy, Ibnu Qudamah, Ar-Râfi'iy, Ibnu Ash-Shalâh, Abul 'Abbas Al-Qurthubiy, Nawawi, Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, Ibnu Katsîr, Ibnu Rajab, Ibnu Hajar Al-Haitamiy dan selain mereka."
Yang menarik adalah ulama pengusung madzhab Zhahiri yang masih eksis sampai sekarang dan cukup masyhur di Arab Saudi, yaitu Al-'Allâmah Ibnu 'Aqîl Azh-Zhâhiriy hafizhahullah beberapa tahun yang lalu menyatakan rujuknya beliau atas pendapatnya terdahulu yang memperbolehkan musik. Pernyataan rujuknya diposting dalam akun twitter beliau :
تكفيرًا لما سوَّدتُه من أوراق خاسئة : أُشهد الله ، وملائكته ، وحملة عرشه الكرام ، وجميع خلقه - من غير جدال في تصحيح حديث وتضعيف آخر، بل الأمر تجربة نفسية - : أن الغناء مهما كابر المكابرون يُقسِّي القلب ، ويُعين على هجر القرآن الكريم وحديث رسول الله وسير الصالحين .
"......saya bersaksi kepada Allah....tanpa perlu lagi memperdebatkan shahih dan dha'ifnya hadits, namun ini adalah pengamalan pribadi bahwa NYANYIAN bagaimanapun juga adalah penyebab terbesar yang dapat mengeraskan hati dan sarana yang membantu untuk mengacuhkan Al-Qur`anul Karîm, hadits Rasulullah serta jalannya orang-orang shalih."
Sebagian murid beliau menukil bahwa beliau rujuk setelah 40 tahun berpegang kepada madzhabnya yang memperbolehkan nyanyian.
Allahu a'lam