MENIKAHI YANG KURANG BAIK AGAMANYA
Ada seorang salafi, karena susah mendapatkan wanita salafiyyah akhirnya memilih wanita dari orang awam yang kurang agamanya, yang tidak baik pemahamannya, dengan niat akan mendidiknya kelak.
Saya kuatir, bukan dia yang mewarnai isterinya, justru dia yang terwanai. Bukan dia yang menyelmatkan, justru isterinya yang mencelakakan.
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
وقد يقول بعض الناس أتزوج امرأة غير ديِّنة لعل الله أن يهديها على يدي، ونقول له: نحن لا نكلَّف بالمستقبل، فالمستقبل لا ندري عنه، فربما تتزوجها تريد أن يهديها الله على يدك، ولكنها هي تحولك إلى ما هي عليه، فتشقى على يديها.
"Sebagian orang ada yang mengatakan, 'Saya akan menikahi seorang wanita yang kurang baik agamanya dengan harapan mudah-mudahan Allah memberinya hidayah melalui saya.' Kita katakan kepadanya: Kita tidak dibebani dengan masa depan, karena masa depan sesuatu yang tidak kita ketahui. Bisa jadi engkau menikahinya karena mengharapkan agar Allah memberinya hidayah melalui dirimu, tetapi yang terjadi justru dia mengubah dirimu kepada keadaannya, akibatnya engkau yang celaka gara-gara dirinya." (Asy-Syarhul Mumti', XII/13-14).
AFM