السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
Shahabat Thuwailib Yaman....
Ba'da Tahlil wa Tahmid...
Kami ingin menyampaikan kabar gembira untuk antum semua berkaitan tujuan di buat nya Fanpage(halaman ini)
Insya ALLOH jika tidak ada halangan ,
besok kami(Thuwailib Yaman) akan mengunggah audio Ulama Yaman dalam bentuk video yg sudah di terjemahkan ke dalam bahasa indonesia,
di antara nya : ASY-SYAIKH AL-'ALLAMAH ABU NASR MUHAMMAD AL-IMAM Beliau adalah pengasuh(Mudir) Markiz Darul Hadits Ma'bar-Shon'a-Yaman
Pada kesempatan hari ini kami akan menyuguhkan sedikit BIOGRAFI beliau sebelum nantinya, Kami( Thuwailib Yaman) akan menyuguhkan audio beliau dalam bentuk video yg sudah di terjemahkan ke dalam bahasa indonesia
Berikut ini kami haturkan biografi ringkas Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam حفظه الله
Nama beliau: Muhammad bin Abdullah bin Husain bin Thahir bin ‘Ali bin Ghazy Ar-Raimy
Dilahirkan: Sekitar pada tahun 1380 H atau 1960 M, di Desa As-Sahla, Kecamatan Kasmah, Propinsi Raimah (Daerah yang banyak dataran tinggi di Yaman).
Perjalanan Beliau Menuntut Ilmu
Fase Pertama: Pada tahun-tahun awal beliau, masalah pendidikan masih sangat minim. Namun beliau tetap belajar membaca dan menulis pada seseorang di desa beliau.
Fase Kedua: Menginjak masa remaja, maka beliau melakukan selayaknya anak muda Yaman, yaitu mencari rizqi untuk keluarganya. Dan waktu itu arah perjalan beliau adalah ke kota Ta’iz (kota industri Yaman). Namun beliau tidak berhenti belajar, maka disamping mencari rizqi, beliau juga belajar di suatau Ma’had di Ta’iz, sampai beliau menghafal 15 juz dari Al-Qur’an.
Fase Ketiga: Setelah menghafal setengah dari Al-Qur’an, maka Allah تعالى anugerahkan kelezatan ilmu pada diri Asy-Syaikh, sehingga merasa kalau hanya seperti ini maka tidak akan lega dahaga ilmu ini. Maka beliau berpikir harus rihlah menuntut ilmu, namun kemana??
Dan Allah تعالى taqdirkan jalannya, maka beliau mendengar ada seorang ‘alim ulama yang datang dari Arab Saudi ke Sha’dah (Dammaj), yang mana mengajari para pelajar tanpa menmungut biaya dari muridnya, bahkan ‘alim tersebut menanggung semua kebutuhan pangan dan papan. ‘Alim tersebut adalah Syaikh dari para Masyayikh Yaman, ahli hadits Yaman saat ini, yaitu Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’iy رحمه الله.
Maka Asy-Syaikh tergugah untuk mereguk siraman yang memuaskan dahaganya itu dari Asy-Syaikh tersebut. Berangkatlah beliau ke Dammaj dengan dana tabungannya, karena Asy-Syaikh bukanlah orang yang suka berpoya-poya denga hartanya. Maka beliau belajar di ma’had yang dikenal dengan Dar Al-Hadits As-Salafiyah Dammaj. Di sinilah beliau berubah total perjalanannya, beliau berusaha segigih mungkin untuk menjadi ulama. Karena kecintaan kepada ilmu ini beliau pernah bercerita, bahwa ceramah Asy-Syaikh Muqbil yang sangat beliau sukai adalah yang membahas keutamaan dan kelezatan ilmu.
Di Dammaj beliau menyelasaikan hafalan Al-Qur’annya dalam dua bulan. Beliau bahkan mau membantu pekerjaan dapur, asalkan yang dibantu ini mau menyimak hafalan Al-Qur’annya. Sehingga beliau merasakan bagaimana besarnya jasa orang yang mengurusi dapur santri, sehingga di Ma’bar pun beliau sangat memuliakan para petugas yang mengurusi dapur santri, sebuah pelayanan yang sangat besar kata beliau. Beliau juga mempelajari ilmu-ilmu yang lain, dari bahasa, aqidah, hadits, fiqih, dan lain sebagianya. Beliau juga mengahfal kitab-kitab penting.
Fase Keempat: Setelah Asy-Syaikh menikah dan telah dipandang matang oleh Asy-Syaikh Muqbil, maka beliau dipilih dan diutus oleh Asy-Syaikh Muqbil رحمه الله untuk berdakwah dan mengajar di Ma’bar, yang kala itu masih terpenuhi oleh pemikiran syi’ah. Utusan ini atas permintaan Asy-Syaikh Ahmad Al-Banus رحمه اللهpendiri masjid An-Nur Dar Al-Hadits Ma’bar.
Di Ma’bar Asy-Syaikh Al-Imam terus melanjutkan telaah ilmunya melalui kitab-kitab di perpustakaan, yang sekarang berisi puluhan ribu kitab dari berbagai bidang ilmu. Beliau mulai mengajar para pelajar yang ingin merasakan ilmu al-haq, meskipun syi’ah pada waktu itu begitu benci dan berusaha menyakiti Asy-Syaikh, naum beliau bersabar.
Murid beliau pada awalnya hanya tujuh orang saja, namun makin hari makin bertambah dengan keutamaan Allah تعالى. Hingga kini telah mencapai kurang lebih empat ribu orang, dan sudah ada yang mempunyai ma’had sendiri-sendiri dan murid-murid yang di ajari. Perjuangan yang tak kenal lelah selama 25 tahun, perjuangan yang hasilnya tidak sia-sia. Karena perjuangan ini karena Allah تعالى dan untuk Allah تعالى. Semoga suatu saat kami bisa sebutkan diantara murid-murid Asy-Syaikh yang berhasil tersebut.
Kini Ma’bar telah menjadi daerah yang bersinar darinya cahaya ilmu syar’i al-haq. Sampai-sampai Asy-Sayikh Abdullah ‘Utsman Adz-Dzamary حفظه الله mengatakan: “Dakwah Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam telah dirasakan hasilnya orang manusia dan jin.” Adapun manusia maka kami lihat secara nyata. Adapun jin mungkin karena banyaknya orang kesurupan yang datang ke beliau untuk dibantu lepas dari jin, dan mungkin diantara jin tersebut ada yang menerima dakwah beliau.Itulah keutamaan Allah تعالى yang Dia berikan kepada siapapun yang dikehendaki-Nya.
Beliau memiliki Sifat Qana’ah (Merasa cukup) dan Zuhud:
Beliau tidak suka dengan tampilan megah, beliau mengambil dari dunia ini apa yang membantu beliau untuk lancar urusan akhiratnya. Dari tampang, beliau tampil sederhana biasa. Kalau orang baru pertama kali melihat niscaya akan terheran bahwa beliau adalah Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam. Orangnya kurus, pakaiannya sederhana, layaknya orang biasa. Namun ketika melihat para pengawal beliau baru menyadari bahwa orang ini luar biasa. Setiap harinya beliau didampingi tiga pengawal yang tanggap dan siap siaga. Alasan ketatnya pengawalan beliau bukan di sini tempat pemaparannya.
Suatu ketika ada orang membangun sebuah rumah besar, kalau saya bilang gedung, lalu orang tersebut datang ke Asy-Syaikh dan berkata: “Saya telah membangun sebuah rumah, silahkan Asy-Syaikh huni, rumah itu untuk anda.” Namun Asy-Syaikh menolaknya dengan lembut, sudah cukup dengan yang ada. Akhirnya rumah tersebut diberikan oleh yang bangun kepada anak beliau.
Akankah Asy-Syaikh Bersedia ke Indonesia??
Banyak orang dari Indonesia berharap dan bertanya apakah Asy-Syaikh bersedia ke Indonesia?? Mereka menanyakan kesediaan beliau untuk ke Indonesia.bahkan Beberapa ustadz yang berkunjung juga melakukan hal yang sama.
Dan jawaban beliau: “Lebih baik kalian meminta selain aku, alhamdulillah beberapa masyayikh ada yang siap untuk itu. Adapun aku sangat padat kegiatan dan tanggung jawabku, lebih dari itu tidak mudah (aman) bagiku untuk bepergian keluar. beliau sulit diminta daurah ke negeri lain. Padahal permintaan banyak berdatangan dari beberapa negara Eropa, Jazair, Tunis, termasuk Indonesia.
Semoga Allah تعالى membalas kebaikan yang berlimpah pada beliau.
Biaya Hidup Asy-Syaikh
Mungkin sebagian orang bertanya biaya hidup Asy-Syaikh dari mana? Sepertinya dari kegiatan beliau terlihat beliau tidak mencari penghidupan?
Jawabannya: Secara pasti kami juga tidak mengetahuinya. Pernah kami mendengar bahwa beliau memiliki suatu toko, tapi kami belum tahu pasti. Tapi para donatur juga tidak tinggal diam, mereka lebih suka mendermakan harta mereka untuk menjaga seorang ulama yang menyeiakan waktunya untuk umat. Mereka berpikir harta mudah dicari di setiap tempat, tapi mencetak seorang ulama itu ratusan kali lebih sulit dari mengumpulkan harta. Mereka tidak membiarkan Asy-Syaikh untuk keluar mencari penghidupan dan menelantarkan para pelajarnya. Di sinilah terwujud ta’awun antara ulama dan pemilik harta dalam mengemban dakwah ini.
Bisa kita lihat pada sifat qana’ah beliau, bagaimana beliau dibangunkan rumah, meski beliau tiak menerimanya. Ini juga mengisyaratkan, beliau sangat teliti bagaimana mangatur pengeluaran untuk kepentingan ma’had. Beliau jalankan dana sesuai amanah sang pemberi dana.
Karya Tulis Beliau :
Beliau telah menerbitkan sekitar 50 karya tulis, ada yang terkait masalah jin, sihir, perdukunan dan ruqyah, ada yang terkait bantahan terhadap makar orang-orang kafir terhadap islam, ada yang terkait pelurusan kekeliruan masyarakat islam, dan lain-lain. Yang mana tidak bisa kami sebutkan satu per satu di sini.
Makanan Dan Kesehatan Beliau :
Beliau sangat memperhatikan kebaikan makanan yang beliau konsumsi. Beliau hanya makan secukupnya makanan yang tidak banyak memudharatkan. Kebanyakannya alami yang tidak mengandung banyak unsur kimia.
Contohnya: ketika mengajar beliau selalu di sediakan sebotol air madu atau jus wortel. Setahu saya beliau tidak minum minuman bersoda, sangat menjaga konsumsinya.
Hasilnya: Kesehatan beliau sangat prima, selama beliau mengajar belum pernah sekalipun syaikh absen mengajar karena sakit. Sakit beliau yang pernah ada hanya serak karena kecapekan.
Seorang pengajar aqidah di Markiz Beliau pernah bercerita: Asy-Syaikh(Muhammad Al-Imam) pernah berkata sendiri: “Aku tidak pernah merasakan butuh berobat ke rumah sakit semenjak 25 tahun.
Subhanallah, Allah تعالى memberikan penjagaan ekstra kepada beliau. Sehingga beliaupun merasa harus lebih banyak beibadah.
Mungkin terkait pribadi Asy-Syaikh kita cukupkan sekian, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua, bagaimana cara agar kita mentauladani para ulama kita.
Akhir kata kami ucapkan Jazakumullohukhoiron kepada Antum semua nya yg sudah menyuka fanpage(halaman) ini.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته