Jumat, 24 April 2020

mengambil faedah dari karya Syaikh Haitsam Sarhan -hafizhahullah-.

๐Ÿ“’Bismillah...
Sambil kita menunggu pembukaan daurah, mari kita mengambil faedah dari karya Syaikh Haitsam Sarhan -hafizhahullah-.
-------------------

*Petikan Pelajaran dari Syaikh Haitsam Sarhan -hafizhahullah-*

Diantara perkara penting untuk kita perhatikan dalam menuntut ilmu adalah bagaimana kita menunaikan kewajiban kita dalam menuntut ilmu.
Syaikh Haitsam Sarhan -hafizhahullah- menjelaskan bahwa: seorang penuntut ilmu memiliki enam kewajiban: 
Kewajiban terhadap dirinya sendiri, gurunya, tempat dimana ia belajar, teman-temannya, kitabnya, dan kewajiban atas ilmu yang dipelajarinya.

*1. Kewajiban terhadap dirinya.*
Diantara kewajiban yang harus ditunaikan penuntut ilmu atas dirinya adalah: 
Hendaknya ia menyadari bahwa menuntut Ilmu adalah ibadah (yang harus dilakukan dengan ikhlas dan mutaba’ah), yang seharusnya menambah rasa takut, muroqobah (merasa diawasi), rendah diri, senantiasa qona’ah, zuhud, menghiasi diri dengan keindahan ilmu dan akhlak yang mulia. 
Begitupula, meninggalkan semua sifat dan akhlak buruk yang bertentangan dengan ilmu, baik itu sifat sombong, mengejar kemewahan dunia, mencari popularitas, dan hal-hal lain yang bertentangan dengan ilmu yang bermanfaat.

Sebagaimana ilmu membuat seseorang harus berkorban untuk mendapatkannya, dengan rihlah (untuk mencari ilmu), mengikat ilmu dengan mencatat dan menghafal, mengeluarkan harta, teliti, berusaha menyimak dan memahami pelajaran dengan baik, berdiskusi dengan baik, dan senantiasa menjadikan "Aku tidak tahu" sebagai jawaban atas perkara yang ia belum ketahui.

*2. Kewajiban terhadap gurunya.*
Seorang penuntut ilmu hendaknya memuliakan gurunya, dengan tidak berlebihan, dan tidak dihinakan.
Karena manusia dalam bab ini terbagi menjadi dua golongan yang
menyimpang, dan satu golongan tengah-tengah. Akan datang pembahasan bahwa awal
kesyirikan terjadi di muka bumi disebabkan syubhat ghuluw (mengkultuskan) para ulama.
Sehingga kita harus berada di tengah-tengah terhadap para ulama, tidak meremehkan
dan tidak pula berlebih-lebihan terhadap mereka. 

*3. Kewajiban terhadap tempat menuntut ilmu.*
Jadikanlah tempatmu dimakmurkan dengan dzikir kepada Allah, dan dengan menuntut ilmu agama.
Apalagi masjid, karena ia tidak di bangun untuk jual beli dan mencari barang yang hilang, akan tetapi untuk beribadah dan mengingat Allah subhanahu wata'ala, dan majelis ilmu termasuk dalam hal tersebut. 
Maka hiasilah tempat menuntut ilmu dengan kebaikan dan adab yang mulia.

*4. Kewajiban terhadap teman.*
Yaitu dengan senantiasa saling mengingatkan dengan mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.

*5. Kewajiban terhadap kitab.*
Yaitu dengan menjaga kitabnya, karena Allah telah memberi nikmat
kepada kita dengan adanya kitab ini, maka hendaknya dijaga dengan baik.

*6. Kewajiban terhadap ilmunya.*
Yaitu dengan memantapkan ilmu dan selalu mengulanginya serta
mengamalkannya. Karena kewajiban yang berilmu adalah untuk mengamalkannya,
kemudian mendakwahkannya.
Karena ilmu ini adalah nikmat maka hendaknya
disyukuri dengan mengamalkan dan berdakwah dengannya.

Inilah beberapa poin yang penting untuk kita hadirkan ketika kita menuntut ilmu. Semoga ilmu kita bermanfaat, dan menjadi sebab yang mengantarkan kita kepada ridha dan surga Allah 'Azza wa Jalla.

(Disarikan secara makna dari pelajaran ushul tsalatsah yang disampaikan oleh Syaikh Haitsam Sarhan -hafizhahullah-).

*Admin*