Ibadah Awal Malam Pada Malam-Malam Ramadhan
Setelah berbuka puasa ( ta'jil ) dan shalat maghrib, diantara kebiasaan sebagian kita kaum muslimin adalah menyantap makan malam, agar makan kita bernilai ibadah disisi Allah ta'ala, maka hendaknya kita perhatikan empat niat dalam makan kita :
Pertama :
Berniat dalam rangka mengamalkan perintah Allah azza wa jalla, karena Allah telah perintahkan kita untuk makan dan minum, Allah berfirman :
و كلوا و اشربوا و لا تسرفوا
" makan dan minumlah dan jangan berlebihan " QS Al-A'raf : 31.
Kedua :
kita niatkan untuk menjaga badan ( jasmani ) kita, karena badan ini merupakan amanah yang Allah amanahkan pada kita, Allah berfirman :
" wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka " QS.At-tahrim : 6
Ayat ini ( berbicara ) tentang amanah diniyah ( amanat agama ).
Dan adapun tentang amanat badan dan agama, Allah berfirman : " janganlah kamu membunuh dirimu " QS.An-nisa : 29
Dan firman Allah : " dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan " QS.Al-baqarah : 195.
Ketiga :
kita berniat menikmati nikmat-nikmat Allah, ( karena ) mengenyam nikmat-nikmat Allah merupakan bentuk qurbah ( ibadah / pendekatan diri kepada Allah ), karena hal ini menunjukkan bahwa kita menerima nikmat Allah yang telah Allah anugerahkan, ini merupakan wujud pengakuan kita akan karunia Allah, kita terima dengan cara menikmatinya, dalam sebuah hadits :
إن الله يحب أن تؤتى رخصه
" Sesungguhnya Allah senang bila keringanan-Nya dikerjakan " HR.Ahmad : 2/108.
Kalau demikian halnya berarti Allah suka kepada para hamba-Nya yang menerima nikmat-nikmatNya yang mereka mengkonsumsinya, karena yang Dermawan itu suka jika manusia dapat mengambil manfaat dari kedermawanannya.
Keempat :
Berniat agar kuat dalam melaksanakan ketaatan pada Allah ta'ala, ini didasari dengan sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam : " sahurlah kalian karena dalam sahur ada keberkahan ". HR. Bukhari : 1923, Muslim : 1095.
Allah perintahkan kita untuk sahur agar kuat dalam berpuasa, oleh karena itu dengan makan dan minum kita niatkan agar kuat dalam menjalankan ketaatan kepada Allah ta'ala.
Dengan niat-niat tersebut maka nikmat Allah yang kebanyakan dari manusia mengkonsumsinya karena untuk melampiaskan nafsu belaka bisa berubah menjadi ibadah.
( lihat Al-liqa'at Ar-ramadhaniyyah, Syekh Muhammad bin Shalih Utsaimin rahimahullah, hal : 21-22 ).
Akhukum : Abu Ya'la Kurnaedi.