Senin, 27 April 2020

DOA KETIKA RIZKI KITA SEMPIT....

DOA KETIKA RIZKI KITA SEMPIT....

Dari 'Abdullah (bin Mas'uud) radliyallaahu 'anhu:

ضَافَ النَّبِيُّ ﷺ فَأَرْسَلَ إِلَى أَزْوَاجِهِ يَبْتَغِي عِنْدَهُنَّ طَعَامًا، فَلَمْ يَجِدْ عِنْدَ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ، فَقَالَ: " اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ، فَإِنَّهُ لا يَمْلِكُهَا إِلا أَنْتَ "، فَأُهْدِيَتْ إِلَيْهِ شَاةٌ مَصْلِيَّةٌ، فَقَالَ: " هَذِهِ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ، وَنَحْنُ نَنْتَظِرُ الرَّحْمَةَ

Nabi ﷺ kedatangan tamu. Lalu beliau ﷺ mengutus seseorang ke istri beliau barangkali ada yang memiliki makanan. Ternyata tidak seorang pun dari istri beliau yang memiliki makanan. Beliau ﷺ berdoa : "ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA MIN FADHLIKA WA RAHMATIKA, FA INNAHU LAA YAMLIKUHAA ILLAA ANTA (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu sebagian karunia dan rahmat-Mu, Sesungguhnya tidak ada yang memilikinya melainkan Engkau)". (Maka tidak lama kemudian), ada orang yang menghadiahi beliau daging kambing bakar. Beliau ﷺ bersabda : "Ini adalah sebagian karunia Allah sementara kami menunggu rahmat-Nya" [Diriwayatkan oleh Ath-Thabarniy dalam Al-Kabiir, Ibnu Abi Syaibah, Abu Nu'aim dalam Hilyatul-Auliyaa', dan Al-Baihaqiy dalam Dalaailun-Nubuwwah].

Asy-Syaikh Al-Albaaniy menyatakan keshahihan hadits ini dalam Silsilah Ash-Shahiihah no. 1543.

Begitu juga Nabiyullah Musa 'alaihis-salaam, sebagaimana dalam firman Allah ta'ala:

وَلَمَّا وَرَدَ مَاءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ أُمَّةً مِنَ النَّاسِ يَسْقُونَ وَوَجَدَ مِنْ دُونِهِمُ امْرَأتَيْنِ تَذُودَانِ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا قَالَتَا لا نَسْقِي حَتَّى يُصْدِرَ الرِّعَاءُ وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِيرٌ * فَسَقَى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّى إِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

"Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?" Kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya". Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: "RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR (Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku)" [QS. Al-Qashshash : 23-24].

Ibnu 'Abbaas radliyallaahu 'anhu mengatakan bahwa doa tersebut diucapkan Musa 'alaihis-salama ketika ia ditimpa rasa lapar membutuhkan makanan (kurma), sampai-sampai perut dan punggungnya terasa berdekatan (karena sangat laparnya). Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah. Dan diceritakan, akhirnya Musa diundang ke rumah orang tua dua orang wanita yang ditolongnya.

Itulah akhlak para Nabi. Mereka hanya bergantung kepada Allah ta'ala atas kesempitan yang mereka alami, dan Allah satu-satunya tuhan yang semua makhluk-Nya bersandar kepada-Nya.
Ustadz Doni Arif Wibowo