Senin, 27 April 2020

Darimanakah datangnya pemikiran pemikiran menyimpang dalam menafikan Dan menetapkan sifat sifat Allah?

بسم الله الرحمن الرحيم 

Faidah berkaitan aqidah

Darimanakah datangnya pemikiran pemikiran menyimpang dalam menafikan Dan menetapkan sifat sifat Allah?

Seperti : 
• Allah ada dimana mana dan disemua tempat.
- padahal nash nash dalil yang datang begitu banyak yg menunjukkan Allah azza wa jalla istiwa diatas arsy diatas langit ke tujuh dan diatas seluruh makluk. Dan bukan disini saatnya kita bahas
• Istiwa' diartikan istaula.
- Istiwa secara bahasa tinggi dan diatas, sementara istaula merebut sesuatu yang belum dimiliki sebelumnya,tafsir yang gak nyambung dan cukup nyeleneh

Kita sebutkan hanya beberapa karena penyimpangan pada masalah ini cukup banyak dan kita pilih karena diantara dua ini cukup populer tersebar di masyarakat dan para dai dai keliru.

Dan Asal atau sanad munculnya pemikiran pemyimpang ini dari yahudi.

Diantara penyebar gagasan menyimpang ini (yakni menafikan sifat Allah), 
jahm bin safwan mengambil dari, ja'ad bin dirham mengambil dari, aban bin sam'an mengambil dari, Thalut bin ukhti labiyad bin a'sham mengambil dari, yahudi yang mensihir Rasulullah shallahu alaihi wassallam.

Jadi jelas darimana pemikiran menyimpang tersebut. 
Sementara ahlu sunnah menetapkan sifat Allah sebagaimana yang diajarkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan para sahabatnya رضي الله تعالى عنهم. 

Disarikan dari kitab fatawa hamawiyah kubro li syeikhul islam ibnu taimiyah رحمه الله تعالى
Ustadz Faruq abu ishaq