Sabtu, 25 April 2020

Kemuliaan dengan Nasab Ibu

๐Ÿ—ž️ Kemuliaan dengan Nasab Ibu*

Kemuliaan diukur (juga) dengan nasab ibu, contoh :
1️⃣ Muhammad bin al-Hanafiyah, putranya Ali bin Abi Thalib. Disebut al-Hanafiyah karena ibunya adalah tawanan dari Bani Hanifah (saat perang Yamamah melawan Musailamah) lalu dinikahi Ali. 
2️⃣ Hasan dan Husain disebut putranya Fatimah bintu Rasulillah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…, disebut pula dengan ุณِุจْุท **(cucu) Rasulullah, atau anak dari putri Rasulullah.

Syaikh Abdussalam asy-Syuwai'ir ุญูุธ ุงู„ู„ู‡ -------------------------------------------------------
* Judul dari penulis, redaksi juga disesuaikan.
** Cucu dari anak perempuan, kalau cucu dari anak laki-laki disebut (ุญَูِูŠุฏ).
Al-Faqir : sebagian shahabat juga ada yang dinisbatkan kepada ibunya:
1️⃣ Ibnu Ummi Maktum, muadzin Rasulullah yang dharir (buta). Namanya antara Abdullah atau Amru bin Qais. Ibunya bernama Atikah bintu Abdullah al-Makhzumiyah. 
2️⃣ Syurahbil bin Hasanah, padahal nama ayahnya bernama Abdullah bin Mutha'.

๐Ÿ“ Bukan berarti kemudian nasab dihitung dari ibu, nasab dalam Islam tetap dihitung dari ayah sebagaimana disebutkan dalil yang sangat banyak, misalkan di hari kiamat kelak seseorang dipanggil dengan nama dan nama ayahnya.
Hal ini hanya sebagai hiburan mencari keunikan ilmu nasab dalam Islam.
Wallahua'lam.

Al akh Ezzedin luthfi 
Universitas Al Azhar Mesir