ALLAH, AR-RAZZAAQ (YANG MAHA MEMBERI REZEKI)
Faedah yang dibahas tadi pagi di kajian Mutiara Pagi bersama Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc. hafizhahullahu ta'ala yaitu sebuah riwayat yang dibawakan oleh Imam Abu Nu'aim rahimahullahu ta'ala dalam kitabnya Hilyatul Aulia', yaitu sebuah kisah dimana sedang terjadi kondisi yang sulit saat harga-harga barang di pasar sedang meninggi. Maka ada sejumlah orang datang ke Imam Abu Hazm rahimahullahu ta'ala untuk meminta nasehat beliau dari keadaan yang terjadi saat itu.
Saat orang-orang tersebut sudah menyampaikan kepada Imam Abu Hazm atas keadaan yang sedang dialami mereka saat itu, berupa kesulitan karena harga-harga barang sedang naik dan kesulitan-kesulitan lainnya, maka Imam Abu Hazm menjawab apa yang mereka sampaikan tersebut dengan pertanyaan yang langsung membuat mereka terhening saat itu.
Imam Abu Hazm rahimahullahu ta'ala berkata,
*"Lantas apa yang membuat kalian sedih?"*
Beliau lalu melanjutkan perkataannya,
*"Sesungguhnya yang memberi rezeki kepada kalian di saat sulit (seperti saat ini), Dia jugalah yang memberi rezeki kalian di saat lapang..."*
Sebuah nasehat berharga dari beliau rahimahullahu ta'ala yang menjadi pelajaran penting bagi kita, bahwa yang memberi rezeki kepada kita saat kita sedang dalam keadaan sulit (seperti saat kondisi sosial dan ekonomi sedang sulit, seperti persediaan barang menurun, harga barang menjadi tinggi, dan yang lainnya), Dia juga yang telah memberi rezeki kepada kita saat keadaan sedang lapang (seperti saat tidak terjadinya keadaan-keadaan sulit di atas), yaitu Dia-lah Allah Subhanahu wa Ta'ala, Ar-Razzaaq (Yang Maha Memberi Rezeki).
Maka saat sedang terjadi kondisi yang sulit yang menyebabkan keadaan sulit dalam mencari rezeki, mendekatlah kepada Yang Maha Memberi Rezeki, yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Mendekat kepada-Nya, perbaiki keimanan dan ketakwaan kita kepada-Nya. Perbaiki ibadah dan penghambaan kita kepada-Nya.
Yakin bahwa hanya Allah-lah yang dapat memberikan kemudahan dan memperbaiki keadaan kita.
Lalu setelah itu lakukan usaha-usaha yang masih memungkinkan dilakukan dalam mencari rezeki. Perbaguslah usaha dalam mencari rezeki tersebut dan tetap mengindahkan aturan syariat dalam menjalankannya.
Serta tetap bergantunglah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di segala keadaan, termasuk pula dalam mencari rezeki tersebut, bukan bergantung kepada makhluk. Bukan kepada kemampuan/skill diri sendiri, bukan kepada tempat kerja, bukan kepada atasan, bukan kepada rekanan, bukan kepada konsumen dan lainnya.
Namun gantungkan hati dalam mencari rezeki hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, Ar-Razzaaq (Yang Maha Memberi Rezeki), Al Ghanii (Yang Maha Kaya).
Karena hanya Allah satu-satunya yang dapat memberi rezeki kepada kita.
*Allah Ta'ala berfirman,*
*{وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ} [الذاريات : 22]*
*(yang artinya), "Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu." (Surat Adz-Dzaariyaat: 22)*
_[ dari aplikasi آيات ]_
*Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,*
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : *" أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ، وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا، فَاتَّقُوا اللَّهَ، وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ، وَدَعُوا مَا حَرُمَ "*. رواه ابن ماجه
(yang artinya), "Dari Jabir bin 'Abdillah radhiallahu 'anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, *"Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah kalian dalam mencari rezeki. Karena sesungguhnya jiwa (seseorang) tidak akan mati sampai telah sempurnalah hak rezeki untuknya, meski ia merasa lambat darinya (dari mendapatkan rezeki). Maka bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah kalian dalam mencari rezeki, ambil/carilah (rezeki) yang halal dan jauhilah yang haram. (Shahih, HR. Ibnu Majah no. 2144)*
_[ dari aplikasi جامع الكتب التسعة ]_
_(Faedah dari kajian "Mutiara Pagi" bersama Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc. hafizhahullahu ta'ala melalui live streaming di channel youtube beliau)_
*Disusun pada Kamis pagi, 8 Sya'ban 1441 H*
Al akh Abdurahman Triadi Putro