Ustadz saya...
Tidak mengherankan jika seorang murid membela gurunya
Tidak mengherankan jika seorang murid membela ustadznya
Tidak mengherankan jika seorang murid membela syaikhnya
Namun, pembelaan, kecintaan dan loyalitas seorang murid kepada gurunya, kepada ustadznya atau kepada syaikhnya tentu tidak mengalahkan kecintaannya kepada kebenaran.
Loyalitasnya kepada kebenaran, kecintaannya kepada kebenaran lebih besar daripada kecintaannya pada guru, Ustadz atau Syaikhnya.
Sebuah ucapan yang indah nan objektif dari Ibnul Qayyim al Jauziyah rahimahullah:
شيخ الإسلام حبيب إلينا، والحق أحب إلينا منه، وكل من عدا المعصوم صلى الله عليه وسلم فمأخوذ من قوله
ومتروك
“Syaikhul Islam (Syaikh Al-Harawi) adalah guru yang kami cintai, namun kebenaran lebih kami cintai dibanding beliau. Setiap orang selain yang maksum (Rasulullah) shallallahu ‘alaihi wa sallam maka pendapatnya bisa diambil dan bisa ditinggalkan.” (Madaarij as-Saalikin, Jilid 2 hal 38)
Jangan sampai saat seseorang menuduh kelompok lain ta'ashub, fanatik terhadap guru atau ustadznya, sementara tanpa sadar, orang tersebut telah fanatik terhadap guru atau ustadznya.
ٍSebagaimana ungkapan yang terkenal dari Imam Darul Hijrah, Malik bin Anas rahimahullah:
كل أحد يؤخذ من قوله ويرد إلا صاحب هذا القبر - صلى الله عليه وسلم
“Setiap orang bisa diambil atau ditinggalkan (ditolak) perkataannya, kecuali penghuni kubur ini (yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).”
========
Copas dari grup HASANAT dengan penambahan terjemah
Ustadz muadz