Jumat, 16 Februari 2024

AGAMA MENGAJARKANKU

AGAMA MENGAJARKANKU

Agama  mengjarkanku bahwa kemenangan  itu datangnya dari atas(Allah) bukan dari bawah(manusia).
وما النصر إلا من عند الله
Dan tidaklah kemenangan itu kecuali datang dari Allah(qs: Ali Imran:126)

Agama mengajarkanku bahwa berharap pada makhluk kan selalu membuahkan rasa kecewa, maka berharaplah selalu pada Allah Zat yang tidak pernah mengecewakan.

Agama mengajarkanku bahwa berharap kejayaan Islam dengan modal kwantitas, hanyalah akan mengulang kembali peristiwa kekalahan telak di perang Hunain-sekiranya Allah tidak selamatkan-manakala mereka berkata:” kita tidak mungkin kalah karena jumlah kita yang banyak”. 

وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْئًا

dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun(qs: at-Taubah :25)

Agama mengajarkanku bahwa kwalitas imanlah yang menjadi pilar kemenangan bukan kwantitas.
كم من فئة  قليلةًغلبت فئة كثيرة بإذن الله
Berapa banyak kelompok yang minoritas mengalahkan yang mayoritas dengan izin Allah.(qs: Albaqarah :249)

Agama dan pengalaman mengajarkanku agar tak berharap banyak dari  politik praktis. Memimpikan politik praktis sebagai jembatan kemenangan dakwah hanyalah bagaikan musafir yang berharap mereguk air dari telaga yang jauh, manakala di dekati ternyata hanyalah tipuan fatamorgana.

Agama mengajarkanku bahwa perbaikan ummat itu, tidak akan pernah terwujud dari atas, namun dari bawah, sebagaimana memperbaiki pohon agar kokoh berdiri tegak, tahan terpaan angin dan segala macam hama, itu di mulai dari akar pohon, bukan dari pucuknya. 

Agama mengajarkanku bahwa pemimpin masyarakat itu terlahir dari rahim rakyat, bukan dari rahim langit. Ghalibnya masyarakat ahli maksiat akan dipimpin ahli maksiat, masyarakat ahli taat akan dipimpin ahi ta’at.

Pemimpinmu adalah cerminan dirimu, benahi dirimu, keluargamu, tetangga dan masyrakatmu dan bangsamu, kelak akan benah pula pemimpinmu. 

Tetaplah yakini bahwa hanya tashfiyah dan tarbiyah adalah solusi kejayaan ummat yang hilang, meskipun jalannya panjang seolah tak berkesudahan.

*buah renungan pasca pemilu”

—————————
Bojong kulur, 06 Sya’ban 1445/16 Feb 2024

Abu Fairuz Ahmar Ridwan My