Jumat, 16 Februari 2024

Praktek Perdukunan Jelang Pemilu

[ Praktek Perdukunan Jelang Pemilu ]

Menjelang pemilu 5 tahunan kita temui praktek kesyirikan berupa perdukunan yang merajalela, para pemburu kekuasaan menghalalkan segala cara demi memenuhi syahwat politiknya. Padahal praktek perdukunan merupakan syirik akbar yang dapat mengeluarkan seseorang dari Islam.

Allah سبحانه و تعالى berfirman bahwa dosa syirik adalah kezaliman terbesar,

 إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar’.” (QS. Luqman: 13)

Maksud dari kezaliman yang besar adalah kezaliman yang paling zalim, yaitu syirik. Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,

أي : هو أعظم الظلم

“Yaitu (syirik adalah) kezaliman yang paling besar.” (Tafsir Ibnu Katsir)

Dan dalam riwayat an-Nasa`i, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:

مَنْ عَقَدَ عُقْدَةً ثُمَّ نَفَثَ فِيْهَا فَقَدْ سَحَرَ وَمَنْ سَحَرَ فَقَدْ أَشْرَكَ وَمَنْ تَعَلَّقَ شَيْئًا وُكِّلَ إِلَيْهِ

‘Barangsiapa mengikat buhul, kemudian meniup padanya maka sungguh ia telah menyihir, dan barangsiapa yang menyihir berarti ia berbuat syirik, dan barangsiapa yang bergantung kepada sesuatu maka dirinya dijadikan Allah سبحانه و تعالى mengandalkan sesuatu itu.”[4]
[4] HR. an-Nasa`i 4079, ath-Thabrani dalam al-Ausath 1469 dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dengan sanad yang layyin

Hadits ini menunjukkan bahwa sihir adalah perbuatan syirik karena hal itu tidak bisa terwujud tanpa menyembah jin dan mendekatkan diri kepada mereka dengan cara melaksanakan permintaan mereka seperti menyembelih dan berbagai bentuk ibadah lainnya, dan ibadah kepada mereka adalah perbuatan syirik.

Dukun: yaitu orang yang mengaku bahwa ia mengetahui sebagian yang ghaib, dan mayoritas hal itu dari orang yang melihat bintang untuk mengetahui berbagai peristiwa, atau menggunakan orang yang mencuri pendengaran (berita) dari para jin yang nakal, seperti yang disebutkan dalam hadits di atas. Dan seperti mereka ada yang menggali di pasir atau melihat di gelas atau di telapak tangan dan semisal yang demikian itu. Dan seperti ini pula orang yang membuka buku sebagai pengakuan dari mereka bahwa mereka mengetahui yang ghaib, dan mereka adalah orang kafir dengan keyakinan ini, karena mereka mengaku sama seperti Allah سبحانه و تعالى dalam salah satu sifat khusus-Nya, yaitu mengetahui perkara ghaib, dan karena mereka mendustakan firman Allah سبحانه و تعالى:

قُل لاَّيَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ الْغَيْبَ إِلاَّ اللهُ

Katakanlah:”Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. [an-Naml/27: 65]

Larangan bagi kaum muslimin untuk mendatangi dukun, sebagaimana hadits dari Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ أَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

“Barangsiapa yang mendatangi seorang dukun, dan mempercayai apa yang dikatakannya, maka sesungguhnya dia telah kafir (ingkar) terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Abu Daud).

Hukuman berat bagi tukang sihir adalah dipenggal kepalanya sebagaimana hadits dari Jundub, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

حَدُّ السَّاحِرِ ضَرْبَةٌ بِالسَّيْفِ

“Hukuman bagi tukang sihir adalah dipenggal dengan pedang” (HR. Tirmidzi no. 1460, yang tepat hadits ini mauquf, hanya perkataan Jundub sebagaimana diriwayatkan oleh Ad Daruquthni dengan sanad yang shahih).

Wallahu'alam
Yogyakarta, 3 Sya'ban 1445 H

📲 Broadcasted by 
🌐 channel telegram  @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
© Referensi :
1. almanhaj.or.id/59770-hukum-bertanya-kepada-penyihir-dan-peramal.html
2. maribaraja.com/kitabut-tauhid-bab-26-dukun-peramal-dan-sejenisnya/ 
3. muslim.or.id/59058-syirik-adalah-kezaliman-terbesar.html