Selasa, 06 Februari 2024

Seharusnya kita tidak perlu menjadikan perbedaan pendapat di antara ‘ulama sebagai sebab perpecahan dan perselisihan

Merenung sejenak tentang nasehat Syaikh Muhammad Ibn Shalih al-Utsaimin, 

فَيَجِبُ أَنْ لاَ نَأْخُذَ مِنْ هَذَا الْخِلاَفِ بَيْنَ الْعُلَمَاءِ سَبَبًا لِلشِّقَاقِ وَالنِّزَاعِ؛ لِأَنَّنَا كُلَّنَا نُرِيْدُ الْحَقَّ وَكُلَّنَا فَعَلَ مَا أَدَّاهُ اجْتِهَادُهُ إِلَيْهِ، فَمَا دَامَ هَكَذَا فَإِنَّهُ لاَ يَجُوْزُ أَنْ نَتَّخِذَ مِنْ ذَلِكَ سَبَبًا لِلْعَدَاوَةِ وَالتَّفَرُّقِ بَيْنَ أَهْلِ الْعِلْمِ؛ لِأَنَّ الْعُلَمَاءَ لَمْ يَزَالُوْا يَخْتَلِفُوا حَتَّى فِي عَهْدِ النَّبِيِّ ﷺ.

Seharusnya kita tidak perlu menjadikan perbedaan pendapat di antara ‘ulama sebagai sebab perpecahan dan perselisihan. Sebab kita semua menginginkan al-haq, dan masing-masing dari kita hanya mengerjakan apa yang sesuai ijtihadnya. Selama hal tersebut terus demikian maka tidak boleh kita menjadikan hal itu menjadi penyebab permusuhan dan perpecahan di antara ahli ilmu, sebab para ‘ulama senantiasa berbeda pendapat bahkan di zaman Nabi ﷺ sekalipun.

إِذَنْ فَالْوَاجِبُ عَلَى طَلَبَةِ الْعِلْمِ أَنْ يَكُوْنُوْا يَدًا وَاحِدَةً، وَلاَ يَجْعَلُوا مِثْلَ هَذَا الْخِلاَفِ سَبَبًا لِلتَّبَاعُدِ وَالتَّبَاغُضِ، بَلِ الْوَاجِبُ إِذَا خَالَفْتَ صَاحِبَكَ بِمُقْتَضَى الدَّلِيْلِ عِنْدَكَ، وَخَالَفَكُمْ هُوَ بِمُقْتَضَى الدَّلِيْلِ عِنْدَهُ أَنْ تَجْعَلُوا أَنْفُسَكُمْ عَلَى طَرِيْقٍ وَاحِدٍ، وَأَنْ تَزْدَادَ الْمَحَبَّةُ بَيْنَكُمَا

Oleh sebab itu wajib bagi setiap penuntut ilmu untuk bersatu padu dan tidak menjadikan perbedaan seperti ini sebagai sebab untuk saling menjauhi dan membenci. Seharusnya jika sampeyan berbeda pendapat dengan sahabat sampeyan dengan dalil yang benar menurut sampeyan, dan dia berbeda pendapat dengan sampeyan dengan dalil yang benar menurutnya, hendaklah sampeyan-sampeyan semua berada dalam satu jalan. Dan sepantasnya bertambah pula kecintaan di antara sampeyan².
Ustadz fachrudin husna kitabul ilmi shaikh utsaimin