Pelajar Fiqh Hanbali Harus Melalui 5 Matan Ilmiyah :
1. Akhsor al-Mukhtasorot (Ibnu bilban 1083 H)
2. Dalil ath-Tholib ( Mar'i al-Karmiy 1033 H)
3. Umdatu ath-Tholib (Manshur al-Buhuti (1051 H)
4. Kafi al-Mubtadi (Ibnu bilban 1083 H)
5. Zaad al-Mustaqni' (Musa al-Hajjaawiy 968 H)
2. Dalil ath-Tholib ( Mar'i al-Karmiy 1033 H)
3. Umdatu ath-Tholib (Manshur al-Buhuti (1051 H)
4. Kafi al-Mubtadi (Ibnu bilban 1083 H)
5. Zaad al-Mustaqni' (Musa al-Hajjaawiy 968 H)
Bagi mutakhossis alias spesialis fiqh hanbali, wajib mempelajari matan-matan di atas semua minimal 3 matan, dan tidak boleh meninggalkan matan az-Zaad.
Bagi yang tidak mutakhossis silahkan pilih satu matan saja minimal, dan setelahnya mengkaji Roudh al-Murbi' dan harus mengkajinya secara detail, merinci, secara hasyiyah dan komentar-komentar ulama terhadap kitab ar-Roudh.
Kenapa saya tidak ambil kitab Ibnu Qudamah saja misal al-Kaafiy atau al-Mughni?
Mazhab hanbali ditahrir dan ditanqih oleh 5 syaikh, al-Qodhi Abu Ya'la, Ibnu Muflih, Ibnu Taimiyah, Ibnu Qudamah, dan arus terakhir berpuasat di Imam al-Mardaawiy. Zaman mereka sekitar tahun 400-885 H..
Akan tetapi mazhab hanbali menjadi kokoh dan istiqror itu berada di tangan hanabilah mutaakkhirin, Musa al-Hajjaawiy, Ibnu Najjar, Mar'iy al-Karmiy, Manshur al-Buhuti.
Sehingga untuk pengkaji fiqh hanbali tidak seharusnya loncat ke kitab al-Kafiy atau al-Mughni tanpa mengikuti jalur bertahap ulama hanabilah. Ditakutkan menyelisihi pendapat yang mu'tamad di kalangan hanabilah.
(Lihat Madarij Tafaqquh Hanbali karya Syaikh Ahmad al-Qu'aimi dan Madkhol ilaa al-Fiqh al-Islamiy karya Syaikh Amir bahjat)