Kamis, 12 Maret 2020

Apakah Nabi Isa Alaihissalam masuk kategori Sahabat Nabi salallahu alaihissalam?

Apakah Nabi Isa Alaihissalam masuk kategori Sahabat Nabi salallahu alaihissalam?
Ini sudah di bahas oleh para ulama, coba kita simak;
Pengertian Sahabat yang masyhur dari para ulama setelah mengumpulkan banyak definisi dari masing-masing pendapat.
من لقي النبي صلى الله عليه وسلم مؤمنا به، و مات على الإسلام
" Siapa saja dari kalangan yang berakal jin atau manusia berjumpa dengan Nabi, beriman kepadanya dan meninggal dalam keadaan islam (tidak murtad)"
Dalam defini Ibnu Hajar di dalam Nukhbah, ada tambahan
ولو تخللت ردة في الأصح
"Meskipun sempat murtad, lalu masuk islam lagi."
Lalu apakah Nabi Isa melihat Nabi?
Jawabannya : Iya, sewaktu Isra' Mi'raj.
Apakah beliau beriman dan akan mati dalam keadaan iman? Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah bahwa Nabi Isa masih hidup dan akan turun di akhir zaman, beriman dengan syariat Nabi Muhammad salallahu alaihissalam dan meninggal diatas agama Nabi Muhammad salallahu alaihissalam.
Berarti masuk dalam definisi Sahabat Nabi.
Akan tetapi tunggu dulu, bagaimana komentar para ulama ahli hadist, diantaranya Al-Iraqi ahli hadist masyhur, beliau mengatakan
كون رؤيته صلى الله عليه وسلم في عالم الشهادة، فالظاهر أنه اشتراطه أيضا حتى لا يطلق اسم الصحبة على من رآه من الملائكة و النبيين في السماوات ليلة الإسراء
" Disyaratkan dalam melihat Nabi itu harus di Alam Nyata (Dunia), agar tidak menyematkan sebagai Sahabat, diantara para malaikat dan para Nabi yang di temui dikala isra mi'raj"
Lihat kitab At-Taqyid wal Idhah.
Pendapat ini juga di katakan oleh Ibnu Hajar di Fathul Bari.
Dari keterangan ini, maka bisa kita simpulkan bahwa Nabi Isa adalah tetap seorang Nabi utusan Allah, bukan Sahabat Nabi Muhammad salallahu alaihissalam meskipun kriteria diatas secara kasat mata terpenuhi.
Maka pendapat yang mengatakan bahwa Nabi Isa adalah Sahabat Nabi yang terakhir wafat juga kurang tepat. Wallaahua’lam
Ada juga yang lebih penting, bahwa siapa yang bermimpi ketemu Nabi setelah beliau wafat maka dia tetap dikategorikan bukan sahabat Nabi secara ijma ulama, sebagaimana dinukil oleh Ibnu Najjar Al-Futuhy dalam Syarh Kaukab Munir.
Itu kalau mimpi beneran, bagaimana yang bohong-bohongan, lalu membuat syariat dengan alasan mimpi itu. Wallahu Mustaan
Faedah di Kelas Ruwatul Hadist
Kitab Ruwatul Hadist oleh Dr. Awwad Ar-Ruwasy Hafidzahullahu Ta’ala
~Abu Yusuf ~
mahasiwa islam madinah jurusan hadist