Sabtu, 21 Maret 2020

JANGAN_TERLALU_BERSEDIH#BAGIMU_PAHALA_SEMPURNA

#JANGAN_TERLALU_BERSEDIH
#BAGIMU_PAHALA_SEMPURNA

🔰Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah :

"Disaat ada kemampuan ia mengerjakannya, kemudian setelah itu ia tidak mampu mengerjakannya maka akan dicatat untuknya pahala sempurna. karena Nabi shallallahu alaihi wasallam :

إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

"Jika seorang hamba sakit atau bepergian maka ditulis baginya (pahala) seperti ketika dia beramal sebagai muqim dan dalam keadaan sehat". (HR. Bukhari no. 2996).

Orang yang berharap kebaikan dan antusias mengerjakannya, dan sudah menjadi kebiasaannya beramal tapi terhalangi oleh sesuatu maka akan dicatat baginya pahala sempurna.

contoh : Jika seseorang kebiasannya shalat berjamaah di masjid, tetapi ada halangan/udzur seperti ketiduran, sakit, atau semisalnya maka akan dicatat baginya pahala shalat berjamaah dengan sempurna dan tidak dikurangi".

📚Syarah Riyadhus Shalihin 1/36.
-----------------------------------
Disinilah nikmatnya bagi mereka yang rajin beramal shalih pada saat sehatnya dan dalam kondisi aman, meskipun akhirnya terhalangi melaksanakan ibadah seperti biasanya tapi Allah tetap mencatat baginya pahala sempurna,.
Merugilah bagi yang menyia-nyiakan nikmat sehat dan kesempatan untuk beramal pada waktu itu. hari ini penyesalan untuk mendapatkan pahala yang sempurna tidak dapat diraih, tapi bersyukurlah karena Allah masih memberi waktu kesempatan untuk bertaubat dan beramal meski berbeda pahalanya dan tingkatannya. 

رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi". (Qs. Al A'raf : 23).

WaAllahu A'lam,.
Ustadz Muhammad Alif lc