Rabu, 18 Maret 2020

SIKAP OPTIMISME DITENGAH-TENGAH WABAH

SIKAP OPTIMISME DITENGAH-TENGAH WABAH

Salah satu nasehat yang sangat bagus dari Fadhilatus Syaikh Ali Hasan al-Halabi hafizhahullah dalam tweet-nya mengenai sikap seorang Muslim menghadapi wabah ini adalah hendaknya bersungguh-sungguh untuk menyebarkan semangat optimisme agar dapat mengurangi kecemasan dan kegundahan masyarakat terkait wabah virus Corona ini.

Sikap optimisme yang dalam bahasa arabnya adalah "ُالتَّفَاؤُل" telah didefinisikan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam :

لا طِيَرَةَ وَخَيْرُهَا الْفَأْلُ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْفَأْلُ قَالَ الْكَلِمَةُ الصَّالِحَةُ يَسْمَعُهَا أَحَدُكُمْ
"Tidak ada merasa sial karena burung. Dan yang paling baik adalah Al Fa'l. Lalu beliau ditanya : "Apa itu Al Fa'l, Ya Rasulullah? "
Jawab beliau : "Kalimah shalihah (baik) yang di dengar oleh salah seorang di antara kalian." (HR. Bukhari)

Sikap optimisme ini lahir dari rasa khusnuzhon (baik sangka) kepada Allah, sedangkan ath-Thiyarah (merasa sial) adalah kebalikannya. 

Diantara sikap optimisme yang patut ditumbuhkan adalah fasihnya lisan kita berdoa kepada Allah Ta'aalaa agar wabah virus Corona cepat berakhir dengan diiringi hati yang khusyu'. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ
"Berdoalah kepada Allah dalam kondisi kalian yakin dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa yang berasal dari hati yang lupa dan main-main saja." (HR. Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albani).

Yakinlah kita semua sehebat dan sekuat apapun makhluk yang bernama Corona ini, maka tidak bakal mampu menandingi kekuatan dan kekuasaan Allah sedikitpun, karena Rabb kita adalah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Abu Sa'id Neno Triyono