Kamis, 19 Maret 2020

URGENSI PENGUATAN IMUNITAS SPIRITUAL, SELAIN UPAYA PENANGANAN MEDIS

URGENSI PENGUATAN IMUNITAS SPIRITUAL, SELAIN UPAYA PENANGANAN MEDIS

Sebagai mukmin, ketika menghadapi wabah penyakit, selain mengupayakan sebab kuratif (pengobatan) maupun preventif (pencegahan) yang bersifat medis-rasional, ia juga seharusnya menguatkan imunitas secara aspek spiritual. Pada kenyataannya, dampak positif dari imunitas spiritual itu seringkali bahkan lebih signifikan. 

Ibn Taimiyyah (w. 728 H), raḥimahullāh, berkata, 

قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله : ... أن كثيرا من المرضى أو أكثر المرضى يشفون بلا تداو لا سيما في أهل الوبر والقرى والساكنين في نواحي الأرض يشفيهم الله بما خلق فيهم من القوى المطبوعة في أبدانهم الرافعة للمرض وفيما ييسره لهم من نوع حركة وعمل أو دعوة مستجابة أو رقية نافعة أو قوة للقلب وحسن التوكل إلى غير ذلك من الأسباب الكثيرة غير الدواء.  [انظر : الفتاوى الكبرى جزء 1 -  صفحة 385.]

“(Faktanya,) banyak -atau bahkan kebanyakan- orang sakit itu BISA SEMBUH TANPA PENGOBATAN; terutama di kalangan penduduk desa, pedalaman dan yang tinggal di pelosok. Allah menyembuhkan mereka dengan menciptakan IMUNITAS ALAMI pada tubuh mereka untuk menangkal penyakit, seiring dengan faktor jenis AKTIVITAS dan pekerjaan mereka. Atau, begitu pula halnya (penyembuhan) dengan DOA yang makbul, RUQYAH yang manjur, serta KEKUATAN KALBU dan TAWAKAL kepada Allah; juga banyak sebab lainnya selain pengobatan (medis).” 

Ref.: Al-Fatāwā al-Kubrā, vol. I, hlm. 385. 

Demikian, semoga bermanfaat. Allāhu a’lam.

20/03/2020 
Adni Abu Faris