Silsilah Aqidah danTauhid
=====================
FITNAH GAMBAR ORANG ORANG SHOLEH BISA MENGANTARKAN KEPADA KESYIRIKAN DAN PERIBADAHAN KEPADA ORANG ORANG SHOLEH TERSEBUT.
DAN MENGGAMBAR ORANG ORANG SHOLEH ADALAH SALAH SATU BENTUK TASYABBUH/ MENYERUPAI ORANG ORANG NASHARA YANG DIHARAMKAN.
DAN ORANG YANG MENGGAMBAR ORANG ORANG SHOLEH ADALAH SEBURUK BURUK MAKHLUK DISISI ALLAH TA'AALA.
MAKA JANGANLAH AHLUSSUNNAH MENGOLEKSI GAMBAR USTADZ USTADZ SUNNAH SEPERTI PADA GAMBAR INI DAN YANG SEMISALNYA. KARENA HAL ITU TERMASUK DARI DOSA DOSA BESAR DAN PERKARA YANG DI MURKAI OLEH ALLAH TA'AALA, KARENA BISA MENGANTARKAN KEPADA KESYIRIKAN DAN PERIBADAHAN KEPADA ORANG ORANG SHOLEH
✍️(A). Menggambar orang sholeh bisa mengantarkan kpd peribadahan kpd orang2 sholeh tsb.
Sbagaimana yang dijelaskan oleh para ulama, bahwa sebab diibadahinya berhala2, diantaranya adalah karena fitnah gambar orang2 sholeh.
📖- Sprti yg dijelaskan oleh para ulama ketika mentafsirkan firman Allah Ta'aala:
وَمَكَرُوا مَكْرًا كُبَّارًا وَقَالُوا لا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلا سُوَاعًا وَلا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا }
(سورة نوح: 23)
“Dan (ketua-ketua) mereka (menghasut dengan) berkata: ‘Jangan kamu tinggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu (iaitu) Wadd, Suwaa’, Yaghuth, Ya’uuq, & Nasr.” [Nuh (71):23]
- Berkata Ibn Jarir dari Muhammad bin Qays bahawa dia berkata tentang Yaghuth, Ya`uq & Nasr (berhala-berhala atau patung-patung yang disembah oleh Kaum Nabi Nuh a.s.):
كانوا قوما صالحين بين آدم ونوح وكان لهم أتباع يقتدون بهم ،
“Pada zaman dahulu, mereka adalah orang-orang soleh (yang hidup antara zaman) Nabi Adam a.s. & Nabi Nuh a.s. & mereka mempunyai pengikut-pengikut yang setia mengikut ajaran mereka.
فلما ماتوا قال أصحابهم الذين كانوا يقتدون بهم
Kemudian, apabila mereka (orang-orang soleh ini) meninggal dunia, pengikut-pengikut mereka yang selama ini mengikut mereka berkata:
لو صورناهم كان أشوق لنا إلى العبادة إذا ذكرناهم
‘Kalau kita membuat gambar mereka, ianya akan meningkatkan keinginan kita untuk beribadah apabila kita mengingati mereka (dengan melihat gambar-gambar orang-orang soleh ini).’
فصوروهم. فلما ماتوا وجاء آخرون دب إليهم إبليس فقال
Maka, dibuatlah gambar-gambar mereka. Kemudian, apabila mereka (pengikut-pengikut orang-orang soleh ini) meninggal dunia, datanglah orang lain (generasi baru) selepas mereka, & iblis pun berkata kepada mereka:
إنما كانوا يعبدونهم وبهم يسقون المطر ، فعبدوهم .
`Sesungguhnya pada zaman dahulu, mereka (nenek moyang kamu) menyembah mereka (gambar-gambar ini) & mereka pun diberikan hujan.’
فعبدوهم .
Maka, mereka (generasi baru itu) pun menyembah mereka (orang-orang soleh itu).”
[SUMBER: Tafsir Ibn Katsir, Surah Nuh (71), ayat ke-23.]
✍️Dan syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab juga menyebutkan didalam kitab beliau Kitab Tauhid
📖- باب: ما جاء أن سبب كفر بني آدم وتركهم دينهم هو الغلو في الصالحين.
BAB : PENYEBAB UTAMA KEKAFIRAN ANAK ADAM DAN SEBAB MEREKA MENINGGALKAN AGAMA MEREKA, ADALAH BERLEBIH-LEBIHAN DALAM MENGAGUNGKAN ORANG-ORANG SHOLEH
Allah Ta'aala Berfirman
📖- {"يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ لَا تَغۡلُواْ فِي دِينِكُمۡ وَلَا تَقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡحَقَّۚ.."}
(Bahasa Indonesia)
{"Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.."}
[Surat An-Nisa', Ayat 171]
📖- وفي الصحيح عن ابن عباس رضي الله عنهما في قول الله تعالى: (وَقَالُوا۟ لَا تَذَرُنَّ ءَالِهَتَكُمۡ وَلَا تَذَرُنَّ وَدࣰّا وَلَا سُوَاعࣰا وَلَا یَغُوثَ وَیَعُوقَ وَنَسۡرࣰا)
[Surat Nuh 23]
قال: "هذه أسماء رجال صالحين من قوم نوح، فلما هلكوا أوحى الشيطان إلى قومهم أن انصبوا إلى مجالسهم التي كانوا يجلسون فيها أنصابا، وسموها بأسمائهم، ففعلوا. ولم تعبد حتى إذا هلك أولئك ونُسي العلم عُبدت". [رواه البخاري]
Artinya: Dan didalam Shahih (Bukhori) ibnu Abbas Radhiyalloohu 'Anhu mentafsirkan firman Allah Ta'aala:
وَقَالُواْ لَا تَذَرُنَّ ءَالِهَتَكُمۡ وَلَا تَذَرُنَّ وَدّٗا وَلَا سُوَاعٗا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسۡرٗا
(Bahasa Indonesia)
Dan mereka berkata, “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa‘, Yaguts, Ya‘uq dan Nasr.” [Surat Nuh, Ayat 23].
Beliau ( Ibnu Abbas ) mengatakan : “Ini adalah nama orang-orang sholeh dari kaum Nabi Nuh, ketika mereka meniggal dunia, syetan membisikan kepada kaum mereka agar membuat patung-patung mereka yang telah meninggal di tempat-tempat dimana disitu pernah diadakan pertemuan pertemuan mereka, dan mereka disuruh memberikan nama nama patung tersebut dengan nama-nama mereka, kemudian orang orang tersebut menerima bisikan syetan, dan saat itu patung-patung yang mereka buat belum dijadikan sesembahan, kemudian setelah para pembuat patung itu meninggal, dan ilmu agama dilupakan, baru mulai saat itulah patung-patung tersebut mulai disembah”.
📖- وقال ابن القيم: قال غير واحد من السلف: "لما ماتوا عكفوا على قبورهم، ثم صوروا تماثيلهم، ثم طال عليهم الأمد فعبدوهم". [ إغاثة اللهفان]
Artinya:
Ibnul Qoyyim berkata: “banyak para ulama salaf mengatakan : “setelah mereka itu meninggal, banyak orang-orang yang berbondong bondong mendatangi kuburan mereka, lalu mereka menggambar patung patung mereka, kemudian setelah waktu berjalan beberapa lama, maka patung patung diibadahi oleh mereka”. [ighotsatul Lahafan]
(Sumber: Kitab Tauhid / syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab)
✍️(B). Menggambar orang sholeh termasuk tasyabbuh (mengikuti) orang2 Nashrani. Bahkan orang orang yang menggambar orang orang sholeh disifati oleh Rosulullooh shallallohu 'alaihi wa sallam dengan seburuk2 makhluk disisi Allah, karena menggambar orang sholeh bisa mengantarkan kepada peribadahan kepada orang orang sholeh tersebut.
📖- Sebagaimana yg dijelaskan di dalam sebuah hadits:
- Dari Ummu Salamah Radhiyalloohu 'anha, dia pernah menceritakan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai gereja yang ia lihat di negeri Habaysah yang disebut Mariyah. Ia menceritakan pada beliau apa yang ia lihat yang di dalamnya terdapat gambar-gambar (orang orang sholeh). Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُولَئِكَ قَوْمٌ إِذَا مَاتَ فِيهِمُ الْعَبْدُ الصَّالِحُ – أَوِ الرَّجُلُ الصَّالِحُ – بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا ، وَصَوَّرُوا فِيهِ تِلْكَ الصُّوَرَ ، أُولَئِكَ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ
“Mereka adalah kaum yang jika hamba atau orang sholeh mati di tengah-tengah mereka, maka mereka membangun masjid di atas kuburnya. Lantas mereka membuat gambar-gambar (orang sholeh) tersebut. Mereka inilah seburuk buruk makhluk di sisi Allah” (HR. Bukhari).
✍️ Dan sebagaimana kita ketahui, orang2 sufi juga menggambar ulama2 mereka, seperti syaikh Abdul Qodir Jailani, atau syaikh Siti Jenar atau lainnya, yg mereka memajangnya dirumah rumah mereka, bertabarruk dengannya dan meyakini bahwa foto2 tersebut dapat mendatangkan kemashlahatan dan menolak kemudhorotan. Maka ini adalah kesyirikan yang nyata, karena mereka berdoa dan bertawakkal, kepada foto2 tersebut dan menyakini bahwa foto foto tersebut dapat mendatangkan kemashlahatan dan menolak kemudhorotan.
Sebagaimana yang kita ketahui baru baru ini ada yang mengatakan bahwa foto gurunya bisa menolak virus corona, dan meyakini bahwa foto gurunya bisa menolak kemudhorotan dari dirinya. Maka ini semua adalah kesyirikan yang nyata, karena yang dapat menolak kemudhorotan hanyalah Allah Ta'aala. Allahul musta'aan. Maka gambar orang sholeh ini sangat besar fitnahnya terhadap aqidah dan tauhid kita.
_________________
Rido Abu Hafidzh