AKIBAT DOSA AKAN DIRASAKAN KETIKA SUDAH 40 TAHUN
Seseorang bertanya, kenapa ada orang yang berbuat maksiat, tetapi rizkinya lancar saja, jabatan dan karirnya terus meningkat. Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إن العبد ليحرم الرزق بالذنب يصيبه ،
"Sesungguhnya seorang hamba dapat terhalang dari rizki karena dosa yang dia lakukan. (Riwayat Ibnu Majah. Berkata Syeikh Al Albani : Hadist Hasan).
Dan Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda :
” إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ “
“Sesungguhnya seseorang itu terhalang dari rizki akibat dosa yang ia lakuka. Riwayat Ahmad. Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Hasan.
Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah :
كما أن تقوى الله مجلبة للرزق، فترك التقوى مجلبة للفقر، فما استجلب رزق الله بمثل ترك المعاصي.
“Sebagaimana bertaqwa kepada Allah akan mendatangkan (mengundang) rezeki, maka meninggalkan taqwa mendatangkan kemiskinan. Jadi tidak ada cara lain untuk mendatangkan rizki, kecuali dengan meninggalkan kemaksiatan.” (Al-Jawabul Kafy, hlm. 52).
Kalau keadaannya demikian, berati itu namanya istidraj. Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat. Allah Ta'ala akan memberikan hukuman sedikit demi sedikit.
Allah Ta'ala berfirman
سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لاَ يَعْلَمُونَ
“Nanti Kami akan menghukum mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.” (Surah Al-Qalam: 44)
Dan Allah Ta’ala berfirman :
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’am: 44)
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj dari Allah.” (HR. Ahmad. Berkata Syaikh Syu’aib Al Arnauth : Hadist Hasan Shahih).
Efek atau dampak dari perbuatannya dosa dan maksiat berupa siksaan, hukuman atau azab yang Allah Ta'ala timpakan, akan terlihat nanti setelah umur 40 tahun.
Berkata Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu,
لا تغتر إذا لم تر أثر ذنبك في حينه؛
فقد تجد أثره بعد أربعين سنة
"Janganlah engkau tertipu, tatkala engkau tidak melihat pengaruh (akibat yang ditimbulkan) dari dosamu pada saat engkau melakukan dosa itu, maka sungguh engkau akan dapatkan pengaruhnya setelah 40 tahun." (Ad-Daa'u wad Dawaa : 130).
AFM