3 Kelompok Manusia dalam Menyikapi COVID-19
1. Tidak mau mengambil sebab penjagaan atau tindakan preventif. Kalau Allah menghendaki terkena virus, seseorang bisa saja tertular meskipun sudah berusaha berdiam diri di rumah. Sebaliknya, meskipun setiap hari ke pasar, shalat berjamaah di masjid dan mendatangi tempat berkumpulnya manusia lainnya, kalau Allah tidak takdirkan tertular ya sehat-sehat saja. Ini adalah pemikiran kaum Jabriyyah
2. Kebalikan dari pemikiran Jabriyyah, kelompok kedua ini menolak takdir. Mereka hanya mencari sebab kauni seperti berdiam diri di rumah, social distance, lockdown dlsb. Mereka melupakan bahwa Corona merupakan makhluk kecil yang Allah ciptakan. Dengannya Allah meng-adzab orang-orang kafir dan dengannya Allah menguji kaum muslimin. Allah yang menciptakannya, sudah barang tentu mudah bagi Allah untuk membinasakannya. Namun pemikiran kaum Qadariyyah ini hanya mengandalkan pemikiran mereka sendiri sehingga meniadakan kekuasaan Allah.
3. Mereka kaum pertengahan, Ahlussunnah wal Jama'ah. Mereka menempuh sebab Syar'i seperti berdo'a, memohon ampun, kembali(inabah) dan bertaubat kepada Allah agar Allah yang Maha Kuasa melenyapkan makhluk kecil ini. Selain itu juga menempuh sebab kauni seperti tidak mencampur orang sakit dari yang sehat sebagaimana nasehat Rasulullah, berdiam diri di rumah, tidak masuk dan keluar dari wilayah waba'(istilah sekarang lockdown) dlsb.
Disarikan dan dikembangkan dari materi Khutbah Jum'at Syaikh Abdul Hakim An-Nakhibiy di Darul Hadits, Fiyusy.
Al akh abu razin Taufiq