HATI-HATI TERHADAP DAI FITNAH!!!
Syaikh Dr. Sulaiman Ar-Ruhaili hafizhahullahu berkata: Di antara hak pemimpin adalah (untuk kita) menghormatinya, menjaga kewibawaannya, serta menjauhkan diri dari mencelanya. Yang demikian itu karena dua hal:
1. Mencela pemimpin merupakan bentuk menyelisihi kewajiban untuk menghormati dan memuliakannya serta menjaga kewibawaan pemimpin yang merupakan bagian dari kewajiban dalam agama.
2. Para ulama mengatakan bahwa menyibukkan diri dengan celaan terhadap pemimpin menyebabkan keras hatinya terhadap rakyat.
Dan telah dimaklumi bahwa semua orang yang berakal sepakat, sesungguhnya kepemimpinan itu mengharuskan kewibawaan. Oleh karena itu wajib atas kaum muslimin untuk menjaga kewibawaan pemimpin.
- Al-Qarafi berkata: Kaidah: Mewujudkan kemaslahatan umum itu wajib dan hal itu tidak akan terwujud kecuali dengan adanya keagungan/kewibawaan para pemimpin dalam hati rakyat. Seandainya hal itu telah rusak atau mereka dihinakan, maka akan hilang kemaslahatan. (Adz-Dzakhirah 13/233)
- Sahl bin Abdullah At-Tustari rahimahullahu berkata:
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ ما عَظَّمُوا السُّلْطَانَ والعُلَمَاءَ، فَإِذَا عَظَّموا هَذَيْن أَصْلَحَ اللَّهُ دُنْيَاهُم وأُخْرَاهُم، وإِذَا اسْتَخَفُّوا بِهَذَيْن أَفْسَدُوا دُنْيَاهُم وأُخْرَاهُم
Senantiasa manusia dalam kebaikan selama mereka memuliakan para pemimpin dan para ulama. Jika mereka memuliakan kedua kelompok manusia tersebut, maka Allah akan memperbaiki dunia dan akhirat mereka. Namun jika mereka menghinakan ulama dan umara’, maka mereka telah merusak dunia dan akhiratnya. (Tafsir Al-Qurthubi 6/432)
- Syaikh Al-Allamah Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu berkata:
فاللَّهَ اللَّهَ فِي فَهْمِ مَنْهَجِ السَّلَفِ الصَّالِحِ فِي التَّعَامُلِ مَعَ السُّلْطَانِ، وأَنْ لاَ يُتَّخَذ مِن أَخْطَاء السُّلْطَانِ سَبِيْلاً لإِثَارَةِ النَّاسِ وإِلَى تَنْفِيْرِ القُلُوبِ عَن وُلاَةِ الأُمُورِ، فهٰذَا عَيْنُ المَفْسَدَةِ، وأَحَد الأُسُس الَّتِي تَحْصُل بِهَا الفِتْنَة بَيْنَ النَّاس. كَمَا أَنَّ مِلْءَ القُلُوبَ عَلَى وُلاَةَ الأَمْرِ يُحْدِث الشَّرَّ والفِتْنَة والفَوْضَى
Bertakwalah kepada Allah dan berpeganglah dengan pemahaman Salafush Shalih dalam bermuamalah dengan pemimpin. Dan janganlah kesalahan-kesalahan pemimpin dijadikan sebagai bahan untuk menghasut manusia dan menjauhkan hati-hati mereka dari para pemimpin. Ini merupakan sumber kerusakan dan fitnah di antara manusia, sebagaimana rasa dengki kepada pemimpin dapat menimbulkan keburukan, fitnah dan kekacauan.
(Huquq Ar- Ra'i Wa Ar-Ra'iyyah)
▶️ Dan di antara hak pemimpin adalah berhati-hati dari para dai fitnah yang selalu menjadikan pemimpin sebagai sasaran (celaan dan hinaan) nya. Maka wajib berhati-hati dari mereka, dari membaca buku-buku mereka dan dari mendengar kaset-kaset ceramah mereka.
(Al-Ushul As-Sunniyyah Al-Bahiyyah Fi Kasyfi Syubah Ahlil Fitan Al-Ghawiyyah hal. 165-166)