*.:: WANITA ITU TAK PERNAH SALAH ::.*
Mungkin kaidah ini sudah menjadi salah satu kaidah dikehidupan kita apalagi bagi yg sudah berkeluarga, menjadi tantangan jikalau seorang suami menghadapi masalah dengan istrinya. Apalagi kalau istrinya ini memiliki watak yang agak sedikit keras. Maka sudah bisa dipastikan istrinya akan selalu kekeuh dgn pendiriannya dan merasa tidak bersalah walaupun dia sebenarnya yang bersalah. Lalu apa yang akan dilakukan suaminya ??? ... Ya, pasti si suami akan mengalah dan mengalah.
Suami mengalah karena dia tidak ingin ada keributan karena tabiat laki-laki itu tidak mau punya masalah apalagi yg rumit .. Lebih baik dia mengalah dan selesai lah masalah ...
Sedikit kisah salah satu sahabat A'sya al Maazinii yang sedang punya masalah sama istrinya Mu'adzah, sampai-sampai dia melantunkan sebuah syair yg riwayatkan di kitab Tarikh al Kabiir ( 1 / 61 ) :
يا مالك الناس وديان العرب *** أني لقيت ذربة من الذرب
غدوت أبغيها الطعام في رجب *** فخلفتني بنزاع وهرب
أخلفت العهد ولطت بالذنب *** *وهن شر غالب لمن غلب*
Artinya secara ringkas ... Wahai Rasulullah sungguh diriku terkena musibah, musibah mendapatkan istri yg kejam utk diriku, padahal yg lainnya mendapakan seorang istri yg shalehah, taat dan setia dgn suaminya, adapun diriku sungguh yg aku dapatkan musibah diatas musibah, aku menjalankan kewajibanku utk menafkahi istriku, namun ketika masalah datang dan tak kunjung terselesaikan, ia lari dariku, dia ingkari janji sebagai seorang istri, pun dia tak merasa bersalah ...
Ketika itu Rasulullah pun sampai membuat permisalan / pepatah dr bait syair tersebut
هن شر غالب لمن غلب
Artinya walaupun laki2 itu kuat dan tegas namun ketika berhadapan dgn perempuan maka laki2 itupun akan kalah karena wanita tak pernah salah
Jadi jgn heran dengan tabiat wanita karena Rasulullah pun mengakui bahwa wanita merasa takkan pernah bersalah.
_______________________________________
Boleh di share seluasnya tanpa mengurangi isi tulisan.
Dibagikan oleh :
Rumah Ilmu Dar Alamiyyah & kampus dakwah Utsman dibawah bimbingan Ust. Anton Abdillah Al Atsary.