Minggu, 08 Maret 2020

keutamaan ilmu Syaikh Sulaiman Ar ruhaily

Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaily -hafidzohullah- berkata: "tidak diragukan lagi bahwa keutamaan ilmu amatlah besar, dan kita sangat butuh untuk saling mengingatkan tentang keutamaan satu cabang kepada cabang ilmu lainnya; sebab, kita sangat butuh kepada segala sesuatu yang mengobarkan semangat kita dalam menuntut ilmu. karena sesungguhnya:

-  penghalang menuntut ilmu sangatlah banyak. 
-  iblis sangat bersemangat untuk memalingkan kita dari menuntut ilmu dan melemahkan semangat kita dari mencarinya.
-  jiwa manusia lebih tertarik kepada kemalasan menyukai istirahat dan santai.
- dan sesungguhnya kebanyakan teman-teman menarik kebelakang bukan mendorong kedepan (untuk menuntut ilmu) kecuali orang yang dirahmati Allah.

Kita sangat butuh kepada apa saja yang membakar semangat  dan membuat kita sabar di dalam jalan menuntut ilmu. Dan tidak diragukan lagi bahwa jalan menuntut ilmu adalah jalan yang sulit lagi pahit, akan tetapi akan menjadi baik kesudahannya; oleh karena itu dibutuhkan kesabaran ekstra di dalamnya:

- sabar dalam menghadiri majlis ilmu, karena manusia harus meluangkan waktunya untuk menghadiri majlis ilmu baik di universitas ataupun di masjid-masjid dan selainnya.

- manusia butuh kepada sabar ketika hadir dalam majlis ilmu, karena setan sangat bersemangat untuk memalingkan hati manusia dari majelis ilmu, maka ia mendatangkan kepada manusia macam-macam pengalihan; terkadang dia diingatkan tentang keluarganya, atau diingatkan tentang suatu kejadian yang terjadi pada keluarganya, atau diingatkan tentang permasalahan ilmiyah lainnya, dan yang semisalnya sehingga hatinya berpaling dari ilmu. Maka manusia butuh sabar ketika hadir di majlis ilmu.

- dibutuhkan kesabaran dalam mengamalkan

-dibutuhkan sabar dalam mendakwahkan apa yang sudah dipelajari.

Betapa butuhnya kita kepada majlis yang kita saling mengingatkan tentang keutamaan dan kemuliaan ilmu; sehingga kita saling bergandengan tangan untuk meraih kemuliaan yang agung ini dan kedudukan yang mulia ini.

(Kaifiyyatut Ta'shil fii Tholabil Ilm, hal. 15-16)
Alih bahasa Dika Wahyudi Lc.