Selasa, 06 Februari 2024

wali Allah

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, 

لا يكون وليا لله إلا من آمن بالرسول وبما جاء به واتبعه باطنا وظاهرا ومن ادعى محبة الله وولايته وهو لم يتبعه فليس من أولياء الله؛  

“Tidaklah seseorang menjadi wali Allah kecuali jika dia beriman kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beriman dengan apa yang beliau bawa, dan mengikuti petunjuk beliau secara lahir dan batin. Siapa saja yang mengaku cinta Allah dan sebagai wali-Nya tetapi dia tidak mengikuti ajaran beliau maka dia bukan wali Allah. 

بل من خالفه كان من أعداء الله وأولياء الشيطان قال تعالى: 

Bahkan siapa saja yang menyelisihi petunjuk beliau maka dia termasuk musuh Allah dan wali setan. 

Allah ta'ala berfirman, 

قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله

“Katakanlah (hai Muhammad), "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian".” 

🧷 Al-Furqan baina Awliya’ir Rahman wa Awliya’is Syaithan (hlm. 121) 

Derajat kewalian itu hanya bisa dicapai dengan ilmu dan penalaran yang benar yang mengantarkan seseorang kepada iman dan amal saleh. #manhajulhaq