Permasalahan dalam Jamak Taqdim
Diantara salah satu syarat jamak taqdim adalah at-tartib baina al-sholatain yakni mendahulukan shalat zuhur daripada ashar atau mendahulukan shalat maghrib daripada isya. Maka jika dilakukan terbalik (ex: ashar dulu baru zuhur) maka shalat asharnya tidak sah jika dia melakukan hal tersebut dengan sengaja dan tahu akan ketidakbolehannya ('amidan 'aliman).
Akan tetapi jika dia melakukannya (yakni sholat ashar dulu kemudian zuhur) karena tidak tahu atau lupa (jahilan/nasiyan) maka dirinci menjadi dua keadaan:
1. Jika dia punya hutang shalat yang sama, yakni dia punya hutang shalat ashar (sholatun faaitah) maka sholat ashar yang dia kerjakan lebih dulu daripada sholat zuhur dihukumi sebagai sholat qodho'. Artinya hutang sholat asharnya telah lunas.
2. Jika dia tidak punya hutang sholat, maka sholat ashar yang dikerjakan lebih dulu tadi dihukumi sebagai sholat sunnah mutlak saja.
Dan rincian hukum diatas juga berlaku jika pada kasus dia menjamak sholat dan ternyata sholatnya yang pertama tidak sah. Yakni jika dia sholat zuhur kemudian ashar. Padahal shalat zuhur yang dikerjakan tidak sah, maka shalat asharnya juga dihitung tidak sah jika dia 'amidan 'aliman. Tetapi jika dia tidak tahu atau lupa maka sholat ashar bisa dihukumi sholat qodho atau sholat sunnah mutlak. Wallahu a'lam
أن الأول من شروط جواز جمع التقديم: أن يبدأ بالظهر إذا قدم العصر في وقتها, وبالمغرب إذا قدم العشاء في وقتها. فلو عكس.. بطلت المقدمة إن كان عامدا عالماً, وإلا.. وقعت نفلا مطلقاً, وكذا لو بان فساد الأولى.. فتقع الثانية - وهي العصر أو العشاء - نفلا مطلقاً. هذا إن لم يكن عليه فائتة من نوعها, وإلا.. وقعت عنها في المسألتين الأخيرتين. (نيل الرجا)
Ustadz riesky pradana