SUKSESKAN PERUBAHAN
Imam Ibnul Jauzi -rahimahullah- membuat sebuah bab dalam kitab Adabul Hasan Al-Bashri: "Apa Yang Diriwayatkan Tentang Memberontak Kepada Penguasa"
Berkata Humaid pembantu Al-Hasan: "Aku berada dekat Al-Hasan pada suatu hari, kemudian datang kepadanya seorang laki-laki dan menyendiri dengannya. Dan dia bermusyawarah tentang memberontak bersama Ibnul Asy'ats melawan Hajjaj. Kemudian ia (Al-Hasan) berkata: "Takutlah kepada Allah wahai saudaraku! Jangan engkau lakukan! Sesungguhnya hal itu diharamkan bagimu, dan tidak boleh untukmu!" Aku (Humaid) berkata: "Semoga Allah memperbaiki keadaanmu, sesungguhnya aku mengetahui tentangmu bahwa engkau berkata yang buruk tentang Hajjaj, dan tidak ridho terhadap perbuatannya".
Kemudian dia berkata: "Wahai Abul Hasan, demi Allah, sesungguhnya aku hari ini sangat memandang buruk dirinya dan sangat mencela perbuatannya, dan mengecamnya, akan tetapi ketahuilah bahwa kedzaliman penguasa adalah murka dari murka-murka Allah -ta'ala- dan murka Allah tidaklah dilawan dengan pedang, akan tetapi dihindari dan diangkat dengan doa, taubat, inabah (kembali kepada Allah), serta meninggalkan dosa.
Sesungguhnya murka Allah kapan saja dilawan dengan pedang, pastilah lebih tajam (dibandingkan pedang) . Sesungguhnya Malik bin Dinar -rahimahullah- telah bercerita kepadaku bahwa Hajjaj pernah berkata: "ketahuilah, sesungguhnya setiap kali kalian berbuat dosa, Allah akan murka melalui pemimpin mereka.
Dan telah diceritakan kepadaku bahwa seseorang berkata kepada Hajjaj: "Sesungguhnya engkau telah berbuat kepada umat Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- kedzaliman ini dan itu". Ia menjawab: "Betul! Sesungguhnya aku adalah murka Allah untuk penduduk Irak, karena mereka berbuat bid'ah dalam agama dan meninggalkan syariat Nabi mereka -'alahis salam-.
Dan dikatakan bahwa Al-Hasan mendengar seseorang mendoakan keburukan kepada Hajjaj, kemudian ia berkata: "Jangan kamu lakukan! -semoga Allah merahmatimu- sesungguhnya pemimpin datang dari diri kalian sendiri. Sesungguhnya kami khawatir apabila Hajjaj dilengserkan atau mati, yang akan memimpin kalian setelahnya adalah kera dan babi. Telah diriwayatkan bahwa Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda: Pemimpin kalian adalah cerminan amal-amal kalian, sebagaimana keadaan kalian, maka kalian akan diberikan pemimpin.
(Adabul Hasan Al-Bashri, Imam Ibnul Jauzi, hal. 115-116)
Dika Wahyudi
Karawang, 11 Februari 2024
1 Sya'ban 1445 H.