Kamis, 01 Februari 2024

Diantara syubhat yang sering dilontarkan : "Jika kita tidak menduduki parlemen maka pemerintahan akan di isi oleh orang-orang yang ... ".

Diantara syubhat yang sering dilontarkan : "Jika kita tidak menduduki parlemen maka pemerintahan akan di isi oleh orang-orang yang ... ".

Itu syubhat logika, jika kita jawab dengan semisal :
Syaikh Al Albani رحمه الله mengatakan : " من السياسة ترك السياسة "
" Diantara bentuk politik adalah meninggalkan politik ".

Beliau juga menasehatkan : "نصيحتي أن تستمروا في الدعوة، وأن لا تشغلكم السياسة، وذلك خير لكم وأبقى"
"Hendaknya kalian terus berdakwah, dan jangan tersibukkan dengan urusan politik, itu lebih baik bagi kalian dan lebih langgeng".

Mereka tidak akan bergeming. namun ada baiknya kita coba jawab dengan logika juga.

Saya masih ingat perkataan Ust Abdul Hakim Abdat tahun 2000 silam menganalogikan : "Pemilu ibarat pertaruhan perjudian, ternyata kita kalah, karena kita bukan penjudi yang baik".

Akhi, kalau kita perhatikan, perkataan beliau sesuai dengan apa yang kita dapati sekarang ini, politik sekarang menghalalkan segala cara, kecurangan, bahkan melakukan tindakan keji yang kita sebagai orang yg beriman tidak akan sanggup untuk membalas dengan hal yang serupa. 

Dan siapapun itu yang menang, mereka akan mengingat siapa-siapa yang menjadi oposisinya. Maka benarlah apa yang dinasehatkan oleh Syaikh Al Albani diatas, sebaiknya kita istiqomah berdakwah dan jangan sampai dakwah kita jadi terhambat gara-gara tersandung masalah politik.

Pemilu dianalogikan seperti perjudian, karena mempertaruhkan itu semua. Lalu jalan keluarnya bagaimana ? Ya tinggalkan politik.

Belum lagi sistem voting berhadapan dengan ketetapan Alloh عز وجل : 
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِى ٱلْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ
"Dan jika engkau mengikuti kebanyakan manusia di bumi niscaya akan menyesatkanmu dari jalan Alloh" QS Al An'am
Lalu dengan sistem politik ini dari arah mana kita akan diridhoi oleh Alloh عز وجل ?

Ketika seorang menjadi pemimpin dengan janji-janji niscaya dia akan merasa keberatan dan tidak akan bisa memenuhinya, lihat sabda Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم :
عن حديث عبد الرحمن بن سمرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يا عبد الرحمن بن سمرة لا تسأل الإمارة، فإنك إن أعطيتها عن غير مسألة أعنت عليها، وإن أعطيتها عن مسألة وكلت إليها. متفق عليه
"Wahai Abu Abdirrahman, janganlah engkau meminta kepemimpinan, jika engkau mendapatkannya karena tidak meminta engkau akan ditolong dalam menjalankannya, namun jika engkau mendapatkannya karena memintanya engkau akan dibebankan padanya". HR Bukhari Muslim.

Dalam hadits tersebut tersirat bagaimana kepemimpinan dalam islam, yaitu ibarat kata dalam sebuah pondok tidak ada yang mau jadi ketua OSPIM, para santri akan menunjuk teman mereka yang dipandang memiliki keunggulan untuk memimpin seraya mengatakan " Jadilah ketua OSPIM, nanti saya akan bantu kamu", maka dengan begitu ketua OSPIM tersebut akan memiliki banyak orang yang akan membantunya.

Berbeda dengan cara kampanye, kebalikannya dia akan punya banyak hutang janji ke masyarakat dan akhirnya keberatan tidak sanggup memenuhi janjinya.

Prinsip Ahlu Sunnah, siapapun itu yang memimpin maka kita taati.

Siapapun yang duduk di parlemen, toh mereka akhirnya akan mengakomodasi masyarakat yang tidak ikut politik,

jumlah 20% masyarakat yg golput dalam pandangan mereka ibarat bola panas yang bisa mengarah kemana saja dan harus dipertimbangkan. Itu mudah dilihat dari kekhawatiran mereka menghasung masyarakat untuk menggunakan hak pilih.

Jika dikatakan : "kenapa kamu tidak ikut andil dalam usaha mendapatkan pemimpin yg baik..?".

Kita tetap punya ANDIL kok dalam memilih pemimpin yang baik, yaitu dengan memperbaiki masyarakat agar menjadi baik, akhirnya akan terpilih diantara mereka seorang pemimpin yg baik.

Kita tetap berpedoman dengan janji Alloh عز وجل :
{وَإن تَصْبِرُواْ وَتَتَّقُواْ لاَ يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا}
"Dan jika kalian sabar dan bertakwa, maka tipu daya mereka tidak akan memberikan madhorot sedikitpun pada kalian, sesungguhnya Alloh عز وجل Maha melihat apa yang mereka kerjakan". QS Ali Imran

والله ولي التوفيق
Ustadz indra gunawan
https://www.facebook.com/1745550870/posts/pfbid02zgqgdHsJfwxh4CzLZgehaQBKmYqshKbCaPvvS3REyw7jjhz2q23RSXp4oZcpBSC1l/?mibextid=RtaFA8