Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah berkata:
"بعض الناس عندما يتكلمون على فوائد العبادات، يحولونها إلى فوائد دنيوية. فمثلا يقولون: في الصلاة رياضة، وإفادة للأعصاب، وفي الصيام فائدة إزالة الرطوبة وترتيب الوجبات، والمفروض ألا نجعل الفوائد الدنيوية هي الأصل; لأن الله لم يذكر ذلك في كتابه، بل ذكر أن الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر. وعن الصوم أنه سبب للتقوى; فالفوائد الدينية في العبادات هي الأصل والدنيوية ثانوية، لكن عندما نتكلم عند عامة الناس; فإننا نخاطبهم بالنواحي الدينية، وعندما نتكلم عند من لا يقتنع إلا بشيء مادي; فإننا نخاطبه بالنواحي الدينية والدنيوية، ولكل مقام مقال".
القول المفيد على كتاب التوحيد ج. ٢ ص. ٢٤٥-٢٤٦
"Sebagian orang ketika berbincang tentang faedah yang ada di berbagai jenis ibadah, mereka mengalihkannya kepada faedah-faedah keduniaan. Misalnya mereka mengatakan, bahwa faedah shalat adalah untuk olahraga dan bermanfaat bagi kesehatan syaraf. Puasa memiliki faedah dalam hal menghilangkan kelembapan dan mengatur pola makan.
Padahal yang seharusnya adalah kita tidak menjadikan faedah-faedah duniawi itu sebagai (perbincangan) inti, karena Allah ﷻ tidak menyebutkannya dalam Kitab-Nya. Yang Allah ﷻ sebutkan bahwasanya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Ketika Allah ﷻ menyebutkan tentang puasa, maka hal itu menjadi sebab ketaqwaan. Oleh karenanya, faedah secara agama (diniyyah) harus menjadi pokok, sedangkan faedah duniawi sebagai penyertanya (sekunder) saja.
Akan tetapi, ketika kita berbicara kepada khalayak manusia, kita berbicara kepada mereka dari sisi agama (diniyyah); sedangkan ketika kita berbicara kepada golongan orang yang tidak merasa puas kecuali dengan sesuatu yang bersifat kongkrit/fisik, maka kita berbicara kepadanya dari sisi agama (diniyyah) dan duniawi sekaligus. Setiap tempat ada pembahasan yang sesuai".
Ustadz andre satya