NASIHAT AGAR KITA BERDO'A DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH, WAHAI SAUDARAKU
ذكر الحافظ الذهبي في تاريخ الإسلام (67/5)حوادث سنة تسع وستين أنه كان في أولها طاعون الجارف بالبصرة فقال المدائني حدثني من أدرك الجارف قال :
كان ثلاثة أيام فمات في كل يوم نحو سبعين الفا .
قال خليفة : قال أبو اليقضان : مات لأنس بن مالك في طاعون الجارف ثمانون ولدا ويقال سبعون ، وقيل : مات لعبدالرحمن بن أبي بكرة أربعون ولدا ، وقل الناس بالبصرة ، وعجزوا عن الموتى ، حتى كانت الوحوش تدخل البيوت فتصيب منهم ، وماتت أم أمير البصرة فلم يجدوا من يحملها إلا أربعة .
ولما كان يوم الجمعة خطب الخطيب ابن عامر وليس في المسجد إلا سبعة أنفس وامرأة فقال :
ما فعلت الوجوه ؟
فقالت المراة : تحت التراب . انتهى
علينا جميعا أن نجتهد في الدعاء أن يصرف الله هذا الوباء عن بلادنا خاصة وجميع بلاد المسلمين
وان نكثر من التوبة والاستغفار ( وماكان الله معذبهم وهم يستغفرون).
Al-Hāfidhz Adz-Dzahabiy menyebutkan dalam Tārīkh Al-Kabīr (5/67) peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun 69 H.
Pada awalnya, penyakit Thāùn; penyakit pes (yang menyebabkan kematian yang merata secara massal) di kota Bashrah.
Al-Madāiniy berkata, _"Telah menceritakan padaku seseorang yang mendapatkan peristiwa mewabahnya penyakit pes tersebut, 'Pada saat itu selama tiga hari, wafat di setiap harinya sekitar 70 ribu jiwa!'._
Khalīfah berkata, _"Abul Yaqdhān telah berkata, 'Telah wafat di masa Anas bin Malik karena Thāùn penyakit Pes sebanyak 80 anak, ada yang mengatakan 70, dan dikatakan juga bahwa wafat di masa Àbdurrahmān bin Abī Bantah 40 anak, dan jumlah jiwa berkurang di Bashrah, dan mereka tidak berdaya terhadap kematian._
_Sampai-sampai, binatang buas bisa masuk ke rumah dan menyerang mereka_.
_Ibunya penguasa Bashrah saat itu juga wafat, dan tidak ada yang membawa jenazahnya kecuali hanya 4 orang._
_Dan, pada hari Jum'at di saat Khātib yakni Ibnu Àmir menyampaikan khotbahnya ternyata tidak ada yang hadir di Masjid, kecuali 7 pria dan 1 wanita._
_Beliau berkata, "Ke manakah para wajah (manusia)?"_.
_Si wanita yang menjawab, "Di bawah tanah (wafat)!"._
Selesai, penukilan.
*Wajib bagi kita untuk bersungguh-sungguh dalam berdo'a meminta agar Allāh menjauhkan wabah penyakit dari negeri kita secara khusus dan dari semua negeri kaum muslimin, dan hendaknya kira memperbanyak taubat dan istighfar.*
وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
_"Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan."_ QS. Al-Anfāl: 33.
______
Pesan WA dari Syaikhunā Ahmad Saìd Al-Asyhaby -Hafidhzahullāh- yang beliau kirim hari ini, Senin 21 Rajab 1440 - 16/ 03/ 20.
Diterjemah oleh Abul Yamān Al-Indunisiy.
Semoga Allah menjauhkan segala kejelekan dan penyakit dari negeri kami, Indonesia dan juga selainnya.
Ustadz Abul hajaj Abdurahman
Alumni darul hadist yaman