Pura-pura menjaga pandangan terhadap seorang wanita yang lewat karena merasa diawasi manusia di sekitar, lalu segera mencuri pandang kembali ke si wanita saat manusia tak melihatnya, ini adalah penghianatan mata.
Terhadap penghianatan ini, Allah Maha mengetahui. Allah berfirman:
يَعْلَمُ خَآئِنَةَ ٱلأَعْيُنِ
"Dia mengetahui mata yang berkhianat. . ." (QS al-Ghafir)
Ibnu 'Abbas menjelaskan:
هو الرجل يكون جالساً مع القوم فتمرّ المرأة فيسارقهم النظر إليها .
"Adalah seorang lelaki duduk bersama sekelompok orang. Lewatlah seorang wanita. Lantas lelaki itu, di tengah orang-orang, mencuri pandang guna melihat si wanita."
Sungguh, Allah juga mengetahui mata-mata yang ingin menelanjangi aurat seorang wanita.
Ibnu 'Abbas juga berkata lebih tegas lagi tentang ayat di atas:
هو الرجل ينظر إلى المرأة فإذا نظر إليه أصحابه غَضَّ بصرَه ، فإذا رأى منهم غفلة تدسَّسَ بالنظر ، فإذا نظر إليه أصحابه غَضّ بصره ، وقد علم الله عز وجل منه أنه يودّ لو نظر إلى عورتها
"Adalah seorang lelaki memandang seorang wanita. Jika rekan-rekan lelaki itu melihat sang lelaki, maka sang lelaki menjaga pandangannya (dari wanita tsb). Jika lelaki itu mendapati bhw rekan-rekannya itu tengah tidak memperhatikannya, ia mencuri pandang melihat sang wanita. Jika rekan-rekan lelaki itu kembali memperhatikan sang lelaki, lelaki itu menjaga pandangannya. Dan Allah mengetahui lelaki itu bahwa ia berharap sekiranya melihat aurat wanita tersebut."
_____
Dua ungkapan Ibnu 'Abbas di atas dibawakan imam al-Qurthubiy dalam kitab tafsirnya saat menjelaskan tafsiran ayat 19 surat al-Ghafir.
Asrama (2017)
Ustadz yani fahriansyah