Rabu, 04 Maret 2020

Kaifiyat yang buruk dalam penetapan Sifat Allah

✒️سوء التكييف في إثبات صفات الله
✒️Kaifiyat yang buruk dalam penetapan Sifat Allah

   Imam Ahmad bin Hanbal dalam Ar-Radd alal Jahmiyyah menghikayatkan mazhab Jahm bin Shafwan sebelum melakukan ta'thil terhadap Sifat Allah bahwa langkah awalnya adalah dengan cara menjelaskan kaifiyat yang buruk terhadap Sifat yang Allah tetapkan dalam Qur'an atau yang Rasulullah صلى الله عليه وسلم tetapkan dalam haditsnya, Jahm berkata dalam muqaddimah nya sebelum menafikan Sifat Kalam Allah :

وزعوا أن الكلام لا يكون إلا من جوفٍ وفمٍ ولسانٍ وشفتين

"Mereka (Jahm dkk) beranggapan bahwa kalam BERARTI pastilah dari rongga perut, mulut, lidah dan dua bibir", dengan muqaddimah seperti ini lantas Jahm mengingkari Sifat Kalam bagi Allah.

   Tentu saja muslim yang normal yang mengagungkan Allah akan serta merta mengingkari jika mendengar Allah punya rongga perut, lidah, mulut dan bibir yang itu jelas tasybih Allah dengan manusia, dengan metode yang seolah sesuai akal seperti inilah si Jahm ini bisa punya pengikut. 

   Dan amat disayangkan sekali mash ada kaum muslimin yang mengikuti sunah nya Jahm bin Shafwan "BERARTI" pada hari ini walaupun katanya mengaku berlepas dirinya darinya seperti perkataan : Jika Allah di atas Arsy BERARTI Allah butuh tempat BERARTI tempatnya lebih besar dari Allah... Jika Allah di atas Arsy BERARTI ketika Arsy bergoyang atas kematian Sa'ad bin Mu'adz maka akan ikut bergetar...

   Padahal itsbat Allah di atas Arsy adalah aqidahnya para Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut-Tabi'in serta para Imam mazhab bahkan dinukil ijma akan hal ini oleh banyak ulama seperti Imam Ad-Darimiy, Imam Ibnu Batthah, Imam Ibnu Abdil Barr An-Namariy dan lainnya para Ulama, in sya Allah nanti kalau ada waktu semoga dimudahkan untuk buat tulisan serius dalam bab ini... 
تعالى الله عما يقولون وما قدروا الله حق قدره
Maha Tinggi Allah atas perkataan mereka dan sungguh mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya
Ustadz farian Ghani harima