Nasehat Syaikh Hamd bin Abdul Aziz al-‘Atiq حفظه الله di pembukaan Daurah Syar’iyyah Intensif sore ini :
1) Saya memohon kepada Allah agar Allah mengumpulkan kita di surga Firdaus-Nya yang tinggi dan penuh kenikmatan sebagaimana Allah mengumpulkan kita di tempat ini, demikian pula orang tua, pasangan, keturunan, guru-guru, murid-murid kita dan orang-orang yang kita cintai. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
2) Saya juga memohon kepada Allah agar menjadikan kita orang yang saling mencintai dan saling nasehati-menasehati karena-Nya.
3) Hendaknya kita bersyukur kepada Allah, wajib bagi kita seluruhnya menyadari bahwa majelis ini adalah murni karena karunia Allah atas kita. Di saat ini, saat kita berkumpul di tempat ini, ada dari manusia yang kufur kepada Allah, menyekutukan Allah, ada juga yang berbuat bid’ah, dan ada yang berada dalam dosa besar atau maksiat. Kemudian Allah saat ini memilih kita di antara banyak manusia seluruhnya untuk berkumpul di atas al-Kitab dan Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Allah berfirman,
قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (QS. Yunus : 58)
Sekiranya manusia disibukkan dengan dunianya, perdagangan, harta, dan perkara-perkara mubah, serta mereka banyak mendapatkannya maka wajib bagi kita menyadari bahwa kondisi kita saat ini (menuntut ilmu) jauh lebih baik dari itu semua.
4) Ucapan terima kasih kepada Yayasan Minhajussunnah Surabaya, Jawa Timur dan STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya.
5) Ucapan terima kasih juga kepada seluruh peserta seluruhnya. Saya sampaikan secara jujur bahwa saya meyakini di antara antum ada yang lebih baik dari saya, akan tetapi ini bagian dari tawadhu’ dan baik sangkanya antum terhadap saya. Saya datang untuk mendapatkan faedah dan belajar dari antum. Antum lebih besar kesungguhannya dalam berdakwah dibandingkan saya. Semoga Allah menerima amalan kita.
6) Maksud dari majelis ini adalah kita saling mempelajari firman Allah dan sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Adapun wasiat untuk saya pribadi dan antum semuanya, sebagaimana wasiat Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits Abi Tamim radhiyallahu ‘anhu
((الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ)) قلنا: لمن؟ قال:((لله, ولكتابه, ولرسوله, لأئمة المسلمين وعامتهم))
“Agama itu nasihat”. Kami pun bertanya, “Hak siapa (nasihat itu)?”. Beliau menjawab, “Nasihat itu adalah hak Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)”. (HR. Muslim)
Inilah wasiat agar adanya saling menasehati di antara kita, adanya al-amr bil ma’ruf wa an-nahyu ‘anil munkar, adanya saling mencintai kebaikan bagi orang lain.
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sehingga dia mencintai untuk saudaranya seperti apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Akhukum Noviyardi Amarullah
Surabaya, 23-8-1445 H / 3-3-2024