Selasa, 26 Maret 2024

Coba perhatikan, apa yang salah dari bacaan Ust Luthfi? Kualitas hafalan, juara 30 Juz Int’l di Mekkah. Huruf jelas keluarnya. Sifatnya bagus. Mulut bergerak terbuka sesuai harakatnya. Lalu mengapa guru kami, Syaikh Abdullah Al-Jarullah mengoreksi?

Coba perhatikan, apa yang salah dari bacaan Ust Luthfi? Kualitas hafalan, juara 30 Juz Int’l di Mekkah. Huruf jelas keluarnya. Sifatnya bagus. Mulut bergerak terbuka sesuai harakatnya. Lalu mengapa guru kami, Syaikh Abdullah Al-Jarullah mengoreksi?

Inilah seni Al-'ardh was Sima' ketika proses Talaqqi mengambil sanad hafalan Alquran ditegakkan. Di majlis sanad, yang dicari bukan lagi salah yang jelas, Lahn Jaliy. Melainkan salah yang tersembunyi, Lahn Khofiyy. Jenis kesalahan yang hanya diketahui para maha guru yang telinganya sudah mendengar ratusan hingga ribuan ragam bacaan dari seluruh dunia selama bertahun-tahun. Para Ahlus Shina'ah.

Di majlis mereka, sudah bukan lagi waktunya melancarkan hafalan, atau melatih hukum tajwid, apalagi mengenal makhraj & shifat huruf. Di majlis mereka, kita diajar cara membaca sepresisi dan sedekat cara Rasulullah & para sahabatnya membaca, Adaa' Ahlut Tahqiq. Ketat & susssah. Tak main-main. Tak basa-basi. Tak turun standarnya dari awal Alfatihah dibaca hingga juz 30 selesai dilantun. Salah ya salah, meski sedang safar, meski sedang letih.

Sebab itu, setiap yang rampung sanad hafalannya 30 juz di tangan Ahlut Tahqiq was Shina'ah, posisinya makin meninggi di mata Allah. Karena susah payah mengulangi bacaan yang tak tau di mana salahnya, tangis lelah hati kebas mendengar sentakan guru, jadi santapan harian.

Apa gerangan? Apa karena suara kurang indah? Lagu kurang syahdu? Maqamat kurang mendayu-dayu? Bukan itu. Malah yang begitu cenderung banyak tegur & salahnya.

Mari kita bahas sedikit tentang yang menjadi koreksian beliau.

Sebelum itu, ahsannya untuk mendoakan Syaikh Abdullah Jarallah dan Ust Luthfi semoga Allah mengangkat derajat mereka dan menjadi ladang pahala bagi mereka karena istifadahnya kita.

Fokus pada koreksian beliau di 
والذي قدر فهدى 
( karena itu saja yang kita dengarkan bacaan yang di koreksi. )

Di dalam Husnul adaa' yaitu dominan membahas Tentang Intonasi atau penekanan pada beberapa kalimat.

Beliau di tegur di sebabkan karena beliau tidak menabr Huruf Ha tapi malah menabrkan pada huruf Dal, Mengapa seperti itu ?

Qoidahnya
 كل موصول في الرسم     موصول في الصوت 
كل مفصول في الرسم       مفصول في الصوت

Seluruh kalimat yang tersambung dari segi Rasm ( tulisan ) maka bersambung juga dari segi suara ( tanpa ada nabr )

Seluruh kalimat yang terpisah dari segi Rasm ( tulisan ) maka terpisah juga dari segi suara ( berikan nabr ), dan dari Qoidah ini muncul Anak lagi

 الضغط أول الكلمة
Nabr / tekanan terletak pada awal kata.

Maka dengan patokan Qoidah di atas kita terapkan pada kalimat فهدى maka nabrnya terletak pada huruf ف

Tapi ada lagi Qoidahnya dan juga sekaligus menjadi Miqdarur Rasm yaitu 
حروف العطف لا تُحسب

Huruf Ataf mereka tidak termasuk awal dari kalimat maka dia tidak di pertimbangkan.

لأنها ليست من بنية الكلمة

Karena Huruf Athaf bukan bagian dari susunan kalimat tersebut

Maka dengan Qoidah tersebut timbullah natijah yang Shohih bahwa sanya yang menjadi awal dari pada rasm/kalimat tersebut yaitu ه pada kalimat هدى, maka hendaklah nabrnya terletak di ه

Contoh lain kalimat والضحى maka yang di tekan yaitu ض nya buka و

Lalu Koreksian yang kedua :

Beliau menekan pada huruf akhir yaitu د ( huruf yang terucap ). Lalu beliau di koreksi dengan Syaikh mencontohkan tidak menekan د, Mengapa seperti itu ?

Seluruh Kalimat yang berakhiran dengan dengan Mad maka jangan di tekat pada huruf yg bermad nya, contoh
هدى : د
كانوا : ن
والضحى : ح

Seluruh huruf yg di keluarkan dari ke 3 kalimat tersebut makan jangan di nabrkan, Mengapa ? 

1. Karena seakan2 mad nya lebih dari dua harakat
2. Karena Nabr di pertengahan kalimat tanpa ada sebabnya, maka dia akan memisahkan kalimat tersebut seperti
والضحى : والض حى

Kok bisa ?, kembali ke Qoidah di atas yaitu, كل مفصول في الرسم مفصول في الصوت 
Seluruh kalimat yang terpisah dari segi rasm maka terpisah juga dari segi suara ( memisah dengan mmberi nabr ) maka jika kita nabr pada huruf ح nya seakan2 terpisah kalimatnya seperti yang kita telah contohkan di atas.

Ingin belajar Husnul Adaa' lebih dalam lagi? Yuk mari sini nanti kami bisik

Barakallahu fiikum.
Semoga Allah menjaga kami dan juga mereka Hafizhahumallah

Miftahul Khair
Saudi Arabia 26 Maret 2024

https://www.facebook.com/share/v/Sapz6GMAUaVNn3tN/?mibextid=oFDknk