Kamis, 23 Mei 2024

MENYELEWENGKAN FIRMAN ALLAH DARI TEMPATNYA

MENYELEWENGKAN FIRMAN ALLAH DARI TEMPATNYA

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- berkata: "Adapun orang-orang yang berselisih dalam Kitabullah, yang menyelisihinya dan bersepakat untuk meninggalkannya, maka setiap sekte menjadikan asas yang telah mereka buat dari Ushuluddin yang mereka buat-buat adalah Imam yang wajib diikuti. Mereka menjadikan nash-nash dari Al-Kitab dan Sunnah yang menyelisihi asas mereka termasuk mujmalat (hal-hal yang bersifat global) dan mutasyabihat (hal-hal yang bersifat rancu) yang tidak boleh diikuti, bahkan dipastikan (1) untuk digiring kepada asas mereka yang mereka buat-buat, (2) atau berpaling darinya dan meninggalkan mentadaburinya.

Dua macam kelompok ini sangat mirip dengan apa yang Allah sebutkan dalam Firman-Nya:

 أَفَتَطۡمَعُونَ أَن یُؤۡمِنُوا۟ لَكُمۡ وَقَدۡ كَانَ فَرِیقࣱ مِّنۡهُمۡ یَسۡمَعُونَ كَلَـٰمَ ٱللَّهِ ثُمَّ یُحَرِّفُونَهُۥ مِنۢ بَعۡدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمۡ یَعۡلَمُونَ (75) وَإِذَا لَقُوا۟ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ قَالُوۤا۟ ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَا بَعۡضُهُمۡ إِلَىٰ بَعۡضࣲ قَالُوۤا۟ أَتُحَدِّثُونَهُم بِمَا فَتَحَ ٱللَّهُ عَلَیۡكُمۡ لِیُحَاۤجُّوكُم بِهِۦ عِندَ رَبِّكُمۡۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ (76) أَوَلَا یَعۡلَمُونَ أَنَّ ٱللَّهَ یَعۡلَمُ مَا یُسِرُّونَ وَمَا یُعۡلِنُونَ (77) وَمِنۡهُمۡ أُمِّیُّونَ لَا یَعۡلَمُونَ ٱلۡكِتَـٰبَ إِلَّاۤ أَمَانِیَّ وَإِنۡ هُمۡ إِلَّا یَظُنُّونَ (78) فَوَیۡلࣱ لِّلَّذِینَ یَكۡتُبُونَ ٱلۡكِتَـٰبَ بِأَیۡدِیهِمۡ ثُمَّ یَقُولُونَ هَـٰذَا مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ لِیَشۡتَرُوا۟ بِهِۦ ثَمَنࣰا قَلِیلࣰاۖ فَوَیۡلࣱ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتۡ أَیۡدِیهِمۡ وَوَیۡلࣱ لَّهُم مِّمَّا یَكۡسِبُونَ (79) 

Maka apakah kamu (muslimin) masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, sedangkan segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah memahaminya, padahal mereka mengetahuinya? (75)
Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, "Kami telah beriman." Tetapi apabila kembali kepada sesamanya, mereka bertanya, "Apakah akan kamu ceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan Allah kepada kamu, sehingga mereka dapat menyanggah kamu di hadapan Tuhan kamu?Tidakkah kamu mengerti?(76)
Dan tidakkah mereka tahu bahwa Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan? (77)
Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak memahami Kitab (Taurat), kecuali hanya berangan-angan dan mereka hanya menduga-duga. (78)
Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri),kemudian berkata, "Ini dari Allah," (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Maka celakalah mereka, karena tulisan tangan mereka, dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat. (79)

[Surat Al-Baqarah: 77-79] 

"Sesungguhnya Allah mencela orang yang menyelewengkan Firman-Nya dari tempatnya. Dan hal ini mencakup:

(1) Orang yang menggiring Al-Kitab dan Sunnah kepada Asas yang mereka buat berupa bid'ah yang bathil. 

Dan mencela orang yang tidak mengetahui Al-Kitab kecuali angan-angan kosong. Dan hal ini mencakup:

(2) Orang yang meninggalkan tadabbur Al-Qur'an. Tidak mengetahui kecuali sebatas membaca huruf-hurufnya.

(3) Mencakup setiap orang yang menulis dengan tangannya suatu kitab yang menyelisihi kitabullah untuk mendapatkan dunia. 
Dan dia berkata: " Ini dari sisi Allah" 
seperti mengatakan: "inilah Syariat dan Agama, inilah makna Al-Kitab dan Sunnah", 
"ini adalah perkataan salaf dan para Imam", 
"ini adalah Ushuluddin yang wajib diyakini setiap individu dan kelompok"

(4) Mencakup orang yang menyembunyikan apa yang dia miliki berupa Al-Kitab dan Sunnah agar orang yang menyelisihinya tidak berhujjah dengannya dalam kebenaran yang dia ucapkan.

Dan perkara-perkara ini banyak sekali bagi pengikut hawa nafsu secara umum, seperti Rafidhoh dan Jahmiyyah dan semisal mereka dari pengikut hawa nafsu dan ahli Kalam. Dan secara terperinci bagi pengikut hawa nafsu seperti kebanyakan orang yang menisbatkan diri kepada Fuqoha bersama sebagian dari keadaan ahlul Ahwa. 

[Dar'u Ta'arudil Aql Wan Naql, (1/124-125) tahqiq Dr. Muhammad Rassyad Salim, cet: Darul Fadhilah, tahun: 1429 H]

Dika Wahyudi 
Ma'had Ar-Risalah Al-Atsari, Karawang 
19 Mei 2024

(Angka dalam kurung dalam terjemah, dari penterjemah)