Minggu, 12 Mei 2024

Kami Bersama Ulama Kibar

[ Kami Bersama Ulama Kibar ]

Kaidah ini bersumber dari hadits Ibn 'Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

البركة مع أكابركم

"Keberkahan itu bersama akabir/senior-senior kalian" (Shahih Ibn Hibban)

Ini diperkuat lagi dengan hadits,

إنَّ من أشراط الساعة أن يلتمس العلم عن الأصاغر

"Sungguh diantara tanda-tanda kiamat adalah orang-orang menuntut ilmu dari al ashoghir/junior" (HR At Thabrani dan dinilai shahih oleh Al Albaniy)

Lantas siapakah yang dimaksud dengan senior?
Kebanyakan orang mengharuskan yang senior ialah yang sepuh atau berusia tua. Jika bertentangan antara pendapat yang sepuh dan yang muda maka pastilah yang benar adalah pendapat yang berusia tua.

Ini bisa benar, bisa juga tidak. Tergantung apakah yang berusia tua betul-betul lebih berilmu dibanding yang muda ataukah tidak. Yang menjadi patokan utama ialah ILMU.

Ibnu Abdil Barr rahimahullah menjelaskan siapa yang dimaksud junior dalam hadits di atas,

إنما يراد به الذي يستفتى ولا علم عنده، وإن الكبير هو العالم في أي سن كان، وقالوا: الجاهل صغير وإن كان شيخًا، والعالم كبير وإن كان حدثًا

Yang dimaksud ialah mereka yang berfatwa dengan tanpa ilmu di sisinya. Sesungguhnya yang senior ialah yang berilmu berapapun usianya. Para ulama berkata, orang bodoh itu junior meskipun dia seorang yang sepuh, dan orang berilmu itu senior meskipun usianya masih muda.

Oleh karena itu Syaikh Sulaiman ar Ruhailiy hafizhahullah menjelaskan bahwa senioritas itu terbagi menjadi dua :

١-اكابرنا في السن ،كبار السن مناالبركة معهم والنفع معهم والخير معهم لأن الدنيا علمتهم والتجارب حنكتهم فهم لا يتعجلون وتستفيد من تجاربهم كثيرا
٢-كبار العلم وهؤلاء بركتهم أعظم ومن جمع بين الأمرين فهو أبرك ،من جمع بين كبر السن والعلم فالبركة معه أعظم 

1. Senior dalam hal usia atau sepuh alias tua, maksudnya ialah keberkahan, kebermanfaatan, kebaikan ada pada mereka karena dunia telah mengajari mereka dan pengalaman telah membuat mereka menjadi ahli. Sehingga mereka tidak tergesa-gesa dalam bertindak dan mereka mengambil pelajaran dari banyaknya pengalaman mereka.
2. Senior dalam hal ilmu, dan keberkahan itu paling banyak ada pada mereka (dibanding senior dalam hal usia -pen). Dan siapa yang bisa menggabungkan dua senioritas ini tentu lebih berkah. Siapa yang senior dalam hal usia dan ilmu sekaligus maka keberkahan terbesar ada pada mereka.

Dan tidak disyaratkan senior dalam hal ilmu itu harus menguasai seluruh cabang ilmu. Terkadang seseorang expert dalam salah satu cabang ilmu saja bahkan mencapai derajat mujtahid pada ilmu tertentu, maka ia adalah senior pada cabang ilmu tersebut dibanding mereka yang paham seluruh ilmu namun tidak expert pada suatu cabang ilmu tertentu.

As Sarkhasiy rahimahullah berkata,

وليس الاجتهاد عند العامة منصبا لا يتجزأ بل يجوز أن يفوز العالم بمنصب الاجتهاد في بعض الأحكام دون بعض

Bukanlah yang dimaksud ijtihad itu harus menguasai secara global dan tidak parsial, bahkan boleh seseorang menguasai suatu ilmu hingga mencapai derajat ijtihad dalam sebagian hukum, dan tidak pada sebagian lainnya.

Demikianlah beberapa kondisi di mana junior dalam hal usia bahkan ilmu, terkadang lebih diambil pendapatnya daripada yang senior dalam usia dan ilmu. Wallahu a'lam.
Ustadz yhouga