Rabu, 15 Mei 2024

Lagi ramai gonjang-ganjing seputar nasab kepada nabi, mungkin perlu disimak kembali pelajaran berikut:

Lagi ramai gonjang-ganjing seputar nasab kepada nabi, mungkin perlu disimak kembali pelajaran berikut:

Serial Kaidah Tauhid (4)

1. Redaksi Kaidah:

الانْتِسَابُ إلى الصَّالِحِينَ لاَ يَنْتَفِعُ بِهِ صَاحِبُهُ إلاّ بِالتَّوحِيدِ وَالإِيْمَانِ

" Berafiliasi atau menisbatkan diri kepada orang shalih itu tidak bermanfaat bagi pelakunya kecuali dg Tauhid dan iman" 

2. Penjelasan kaidah:

Siapapun seseorang yang mengaku dekat dengan orang shalih, baik itu berupa kedekatan  nisbat, atau nasab keturunan, atau persahabatan, sesungguhnya semua itu tak bermanfaat bagi pelakunya tanpa tauhid yang murni.

3. Dalil kaidah:

Rasulullah bersabda:

وَيَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَلِينِى مَا شِئْتِ مِنْ مَالِى لاَ أُغْنِى عَنْكِ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا »

Wahai Fatimah puteri Muhammad, mintalah padaku apa yang engkau mau dari hartaku, sesungguhnya aku tidak dapat menolongmu sedikit pun dari Allah.” (HR. Bukhari no. 2753 dan Muslim no. 206).

Allah Ta’ala berfirman:

فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ فَلَا أَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَتَسَاءَلُونَ

“Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya.” (QS. Al Mu’minun: 101

3. Contoh kaidah dan dalilnya.

Seorang yang memiliki hubungan nasab dengan seorang nabi, tidak bermanfaat nasab tersebut tanpa adanya tauhid,  sebagaimana dahulu Nabi Nuh alaihissalam tidak bisa menolong  anaknya dari banjir bandang  karena dia menyekutukan Allah.

Nabi Nuh berkata: "wahai anakku naiklah bahtera bersamaku dan janganlah kamu bersama orang² kafir (QS. hud 42).... Akan tetapi putranya tidak taat perintah Allah, maka dia tenggelam bersama orang kafir, lalu Allah berfirman: "wahai Nuh, sesungguhnya dia bukan keluargamu (QS. Hud 46).

Begitu juga rasullah tak mampu menolong pamannya abu Thalib, karena dia (pamannya) enggan mengucap kalimat Laa ilaaha illallaah

Kedekatan nasab, tidak bermanfaat bagi pelakunya tanpa tauhid

Disarikan dari: 
Walid bin Rasyid as-su'aidan, Qawaid Fi Tawhid ar-Rububiyah wa al-Uluhiyah wa al-Asma wa as-Shifat (Al-Manshurah: Dar al-Lu'luah, 2018), 11

=======
Follow ustadz Fadlan Fahamsyah official Media channel:
📹 Youtube: youtube.com/fadlanfahamsyah
📺 Instagram: instagram.com/fadlanfahamsyahofficial
📠 Telegram: t.me/fadlanfahamsyah
📱 Facebook:fb.com/Fadlan.Fahamsyah
Fanspage: Fadlan Fahamsyah