Senin, 01 Januari 2024

Syaikh Muhammad ‘Umar Bazmul –hafizhahullah- berkata:

Syaikh Muhammad ‘Umar Bazmul –hafizhahullah- berkata:

di-share kepadaku lewat WA, semoga Allah memberikan balasan yang baik kepada yang mengirimkannya ...

“Jika tak kau bunuh pun, sudah pasti ia mati.”

Tatkala Ibrahim (bin Muhammad ‘Ali) Pasha telah membunuh Syaikh Sulaiman bin ‘Abdillah bin Muhammad bin ‘Abd al-Wahhab, ia pun ingin membangkitkan amarah Syaikh ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abd al-Wahhab, ayah dari Syaikh Sulaiman yang dibunuhnya itu ... 

Ibrahim Pasha berkata kepada Syaikh ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abd al-Wahhab, “Kami telah membunuh Sulaiman, anakmu!”

Maka Syaikh ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abd al-Wahhab menjawab dengan sepenuh keyakinan, keikhlasan, dan keimanan, “Jika tak kau bunuh pun, sudah pasti ia mati.”

Syaikh al-Bassam –rahimahullah- berkata mengomentari kisah tersebut, “Kalimat tulus yang keluar dari mukmin pemberani ini mencapai sasaran yang tak tercapai oleh panah yang tajam, sehingga Ibrahim Pasha pun mengulang-ulang kalimat itu dengan lisannya seraya terus merenungkannya.”

Berkata Syaikh al-Bassam:
Aku membaca pada sebagian babad Mesir bahwa tatkala Ibrahim Pasha kembali ke Kairo setelah memerangi Dir’iyah, para ulama dan guru-guru al-Azhar datang menemuinya untuk mengucapkan selamat kepadanya. Akan tetapi, Ibrahim Pasha sama sekali tak berpaling kepada mereka dan tidak juga menghiraukan mereka. Dan ketika ia ditanya tentang sikapnya terhadap para ulama dan guru-guru al-Azhar itu, ia menjawab, “Para ulama yang hakiki itu ada di sahara Nejd.” Ia mengatakan itu setelah melihat langsung keyakinan para ulama Nejd, ketulusan mereka, dan peneladanan mereka terhadap ahwal para salaf yang awal.”

Sumber: ‘Ulama’ Najd Khilal Tsamaniyah Qurun, juz 1 halaman 177 ...

-ibn tato-

#dakwah_ulama_nejd
#tauhid
#manhaj_salaf