Rabu, 24 Januari 2024

MAJLIS POLITIK

MAJLIS POLITIK

Kalau syubhat politik partaiyyun parlementeriyyun telah mencekoki otaknya, maka hari-hari yang dibicarakan adalah politik.

Padahal berbicara masalah politik bukan urusan orang awam, tetapi urusan orang-orang khusus, orang-orang yang kompeten. Yakni orang-orang yang memiliki kekuasaan dan kebijakan.

Berkata Syekh Utsaimin rahimahullah :

أنا رأيي: أن الكلام في السياسة في عامة الناس خطأ؛ لأن السياسة لها رجال وأقوام، رجالها ذوو السلطة والحكم، أما أن تكون السياسة منثورة بين أيدي العوام وفي المجالس، فهذا خلاف هدي السلف الصالح، فما كان عمر بن الخطاب ومن قبله كـ أبي بكر رضي الله عنهما يبثون سياستهم في مجامع الناس يذوقها الصغير والكبير والسفيه والعاقل، أبداً! ولا يمكن أن تكون السياسة هكذا، السياسة لها أقوام متمرسون فيها يعرفونها ويعرفون مداخلها، ولهم اتصال بالخارج، واتصال بالداخل، لا يعرفه كثير من الناس.

Saya berpandangan bahwa berbicara mengenai politik di halaman masyarakat awam itu adalah sebuah kesalahan. Karena politik itu ada orang-orang khusus yang kompeten membahasnya. Yaitu orang-orang yang memiliki kekuasaan dan kebijakan. Adapun menyebarkan masalah politik di kalangan orang awam dan di majelis-majelis, ini menyelisihi petunjuk salafus shalih. Tidak pernah Umar bin Khathab, dan juga khalifah sebelum beliau yaitu Abu Bakar radhiallahu’anhum, membahas masalah politik di hadapan masyarakat banyak, yang pembahasan tersebut diikuti oleh orang kecil, orang besar, orang pandai dan orang bodoh. Sama sekali tidak pernah! Dan tidak mungkin menjalankan politik dengan cara demikian. Politik itu memiliki orang-orang khusus yang berpengalaman di dalamnya, yang memahami masalah dan mereka dikenal kompetensinya. Mereka juga memiliki hubungan dengan luar negeri, juga dalam negeri, yang wawasan seperti ini tidak diketahui kebanyakan orang.

ولا ينبغي للشباب وغير الشباب أن يمضوا أوقاتهم ويضيعوها في مثل هذا القيل والقال الذي لا فائدة منه، ثم إنه قد يبدو لنا مثلاً أن صنيع واحد من الناس خطأ وقد يكون الصواب معه؛ لأنه يعلم من الأمور ما لا نعلم نحن، وهذا شيء مشاهد مجرب، وغالب الذين يتكلمون بالسياسة إنما يستنتجونها من أشياء لا أصل لها ولا حقيقة لها، وإنما هي أوهام يتوهمونها ثم يبنون عليها ما يتكلمون به، فيقفون ما ليس لهم به علم، وقد قال الله تعالى: {وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً} [الإسراء:36] .

Tidak semestinya para pemuda, dan juga yang selain para pemuda, mencurahkan dan menyia-nyiakan waktu mereka dalam al qiil wal qaal (baca: isu-isu politik) seperti ini, yang tidak faidahnya sama sekali. Dalam masalah politik, terkadang suatu action dari seseorang, itu tampak salah bagi kita namun bagi dia itulah action yang benar. Karena ia mengetahui apa yang kita tidak ketahui. Dan perkara yang demikian ini nyata dan fakta.

Dan orang-orang yang gemar membicarakan politik umumnya mereka menyimpulkan sesuatu dari sumber berita yang tidak ada asalnya dan tidak ada faktanya. Melainkan sekedar waham (imajinasi) yang pikiran mereka, kemudian mereka membangun pendapat dan pembicaraan di atasnya. Sehingga mereka pun mengikuti sesuatu dengan tanpa ilmu. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (QS. Al Isra: 36)... Sumber : https://ar.alnahj.net/audio/41

Majlis yang penuh dengan pembicaraan politik adalah majlis yang rusak. Majlis yang mesti ditinggalkan.

Berkata Asy-Syaikh Abul Harits Ibrahim at-Tamimy hafizhahullah :

‏من أكثر ما أفسد المجالس في زماننا:
الغيبة. الكلام في الدين بجهل. الخوض في السياسة. الانشغال بالهواتف. قلة الناصحين المذكرين الموجهين للخير فيها.

"Diantara hal-hal yang paling banyak merusak majelis di zaman kita adalah :

Ghibah atau menggunjing, bicara tentang agama tanpa ilmu, membicarakan politik, sibuk dengan HP, sedikitnya orang-orang yang menasehati, mengingatkan, dan mengarahkan kepada kebaikan." Sumber || https://twitter.com/alsalafy/status/815782030457929728

Bagi penuntut ilmu dan para dai, hendaklah sibukkan dengan belajar, mengajar dan berdakwah memperbaiki umat. Tidak sibuk dengan politik praktis, sebagaimana orang-orang harokiyyun pemiluyyun partaiyyun parlementeriyyun yang makanan hari-harinya membicarakan politik.

Berkata Asy-Syaikh Albany Rahimahullah:

«نصيحتي أن تستمروا بالدعوة وأن تبتعدوا عن السياسة فذلك خير لكم وأبقى». [«سلسلة الهدى والنور» (٩٤/١)]

Nasehatku untuk kalian senantiasa berda'wah dan kalian menjauhi politik (praktis) maka demikian itu lebih baik bagi kalian dan lebih kekal. [ Silsilatul huda wan nur , 1/94 ]. Sumber : https://mobile.twitter.com/alsunna_way/status/1122674832733364226

AFM

Copas dari berbagai sumber