Secara hukum asal, pe *** lu itu tidak di ikuti. Oleh karenanya, barangsiapa yg mengikutinya, hendaknya jangan berisik dan jangan mengisyaratkan kepada calon yg di pilih nya. Yang demikian agar tidak terjadi perpecahan di antara kaum muslimin. Karena setiap calon pasti ada pendukungnya dan pembelanya, dan setiap pendapat akan ada yg membantahnya. Sedangkan menjaga persatuan, lebih di dahulukan dari mengikuti hawa nafsu dan keinginan.
Adalah Abdullah bin 'Umar ketika Mu'awiyah bin Abi Sufyan berkhutbah seraya mengatakan bahwa dirinya adalah orang yg paling berhak atas kekhalihan dari pada Ali bin Abi Tholib, di mana Ibnu Umar sudah ingin mengutarakan bahwa yg paling berhak atas hal itu sebenarnya adalah Ali bin Abi Tholib, namun di khawatirkan ucapannya itu nanti akan memecah belah persatuan kaum muslimin, beliau pun mengurungkannya. Beliau berkata:
وهممت أن أقول : أحق بهذا الأمر منك من قاتلك وأباك على الإسلام ، فخشيت أن أقول كلمة تفرق بين الجمع وتسفك الدم ، ويحمل عني غير ذلك ، فذكرت ما أعد الله في الجنان
"Aku sangat ingin sekali mengatakan: bahwa yg paling berhak dengan perkara ini (Kholifah) dari anda adalah orang yg telah memerangi anda dan ayah anda di atas Islam. Tapi aku khawatir, nantinya aku akan mengucapkan suatu kalimat yg akan memecah belah persatuan dan akan menjadi penyebab terjadinya pertumpahan darah. Lalu di paling kan dariku selain itu. Dan aku teringat apa Allah janjikan di dalam surga."
Habib bin Maslamah berkata setelah mendengar ucapan Ibnu Umar tsb:
حفظت وعصمت
"Anda telah di jaga dan anda telah di lindungi (oleh Allah)
Hadits shahih di keluarkan oleh al Bukhari
Lihat juga atsar ini di kitab "Fiqhul Fitan" nya Syaikh Sulaiman ar Ruhaily
Lihatlah..betapa faqihnya sahabat Nabi yg mulia ini..inilah contoh kita dan suri tauladan kita di dalam mengamalkan islam..
Semoga Allah melindungi kita semua dari terjatuh ke dalam fitnah..
Ust abu yahya tomy