Selasa, 09 Januari 2024

Ini tulisan Ustadzuna Adil Harahap rahimahullah yang dishare sahabat kami ust. DR. Fuad Romadhon Ritonga di akun FB nya setahun yang lalu, tadi lewat lagi di beranda FB ini.

Ini tulisan Ustadzuna Adil Harahap  rahimahullah yang dishare sahabat kami ust. DR. Fuad Romadhon Ritonga  di akun FB nya setahun yang lalu, tadi lewat lagi di beranda FB ini.

Jadi teringat dan rindu kampung halaman dan proyek dakwah kami nan jauh diseberang, baru ditinggal hampir sebulan yang lalu untuk update ilmu dan pengalaman.

Tapi Eloknya tinggal di kampung atau merantau ke kota ya ? ^-^
__________________

𝐇𝐀𝐑𝐔𝐒 𝐌𝐄𝐑𝐀𝐍𝐓𝐀𝐔 𝐊𝐄 𝐊𝐎𝐓𝐀.

Ana bergembira bangat ketika ketemu fatwa Imam Malik Rohimahulloh kepada muridnya Imam Syafi'i Rohimahumulloh agar muridnya ini meninggalkan perkampungan ( ريف ) lalu beliau memberi berapa alasan diantaranya :

1. Tinggal dipedesaan susah berkembang ,malah bisa semakin terbelakang .

2.dapat menghilangkan Ilmu ..karena orang kampung cenderung tidak butuh ilmu.

3.sering terjadi dibanyak perkampungan sifat hasad dan iri menjadi hal biasa diantara sesama mereka.

4. Ini bukan Wahyu...tapi hanya ucapan Imam besar Ahlusunnah yg sering terjadi bukan mutlak benar pada setiap kampung.

Para Ulama juga dikenal dengan Raihlah mereka dari kota kekota dari negara ke negara lain .
Jangan ragu merantau cari ilmu dan maisyah ya ...aobat

Insya Allah masih banyak perkampungan cinta ilmu dan kecintaan diantara mereka serta gotong royong.

Inilah Lafazd ucapan IMAM DARUL HIJRAH IMAM MALIK BIN ANAS ROHIMAHULLOH.

*وصية الإمام مالك للإمام الشافعي رحمهما الله:*

*‏(لا تسكن الريف فيذهب علمك ، من أراد العلا هجر القرى ، فإن الحسد في الأرياف ميراث).*

*📗‏[المدونةالكبرى٦ /٤٦٤].

*Wasiat Imam Malik kepada Imam Syafi'i Rohimahumulloh:*

Jangan kamu mau tinggal dipedesaan sehingga ilmumupun Hilang...barang siapa yang menginginkan ketinggian ia harus tinggalkan pedesaan..karena sifat dengki dipedesaan sudah turun-temurun.

( Kitab Mudawaanah Kubra 6/464 )

Sibuhuan,29 Muharram 1442 H/ 17 September 2020 M.

Adil harahap.