Rabu, 10 Januari 2024

Bagaimana Mencari Keberkahan dari Al-Quran?

Bagaimana Mencari Keberkahan dari Al-Quran?

Syaikh Prof. Dr. Ibrahim Ar-Ruhaili hafizhahullah menjelaskan bahwa:

القرآن مبارك، وليس من التبرك المشروع به تعليقه على الأبدان أو في البيوت والسيارات على هيئة التمائم، وإنما تنال بركة القرآن بتلاوته وتدبره والعمل به والاسترقاء به

“Al-Quran itu diberkahi oleh Allah, namun bukan termasuk hal yang diperbolehkan oleh syariat yaitu tabarruk (mencari keberkahan) dari Al-Quran dengan menggantungkannya di badan, di rumah, atau di mobil dengan memperlakukannya seperti jimat. 

Keberkahan Al-Quran itu diraih dengan membacanya, mentadaburinya, mengamalkannya, dan juga berobat dengannya.”

Beliau juga membawakan perkataan Ibnu Al-Haaj rahimahullah:

فتعظيم المصحف، قراءته، والعمل بما فيه، لا تقبيله ولاالقيام إليه كما يفعل بعضهم في هذا الزمان

“Mengagungkan mushaf Al-Quran itu dengan membaca dan mengamalkan isinya. Bukan dengan menciumnya, atau dengan berdiri (memberikan penghormatan) kepadanya sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang di zaman ini.” (Al-Madkhal li Ibn al-Haaj, 1/263)

Dan juga perkataan Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah:

والقرآن كله مبارك، لكنه بتلاوته وتفقد معانيه والعمل به، لا بأن يعلق على الجدران ويكون كالمتاحف

“Keseluruhan Al-Quran itu diberkahi. Akan tetapi (cara mendapatkan keberkahan darinya) adalah dengan membacanya, mempelajari (mengkaji) makna-maknanya, dan juga dengan mengamalkannya. Bukan dengan menggantungkannya (memajangnya) di dinding-dinding, sehingga menjadi seperti museum.” (Fatawa Nur ‘ala ad-Darb, 4/2)

(Faedah dari Syaikh Prof. Dr. Ibrahim Ar-Ruhaili dalam Daurah Syar’iyyah ke-8 di Mahad Imam Bukhari Solo)
Ustadz muadz mukhadasin