AHLAN WA SAHLAN BULAN RAJAB
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram". (QS. At-Taubah: 36)
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
"Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadal Tsani dan Sya’ban". [HR. Bukhari no.4406 dan Muslim no.1679]
Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah berkata:
واختلفوا لم سميت هذه الأشهر الأربعة حرما؟ فقيل: لعظم حرمتها وحرمة الذنب فيها قال علي بن أبي طلحة عن ابن عباس: اختص الله أربعة أشهر جعلهن حرما وعظم حرماتهن وجعل الذنب فيهن أعظم وجعل العمل الصالح والأجر أعظم
“Para Ulama berselisih pendapat tentang alasan mengapa keempat bulan ini disebut sebagai bulan haram ? Ada yang berpendapat, disebabkan karena besarnya kemuliaan bulan-bulan itu dan besarnya dosa-dosa yang dilakukan padanya. Berkata Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas: "Allah mengkhususkan empat bulan sebagai bulan haram dan Allah mengagungkan kemuliaannya. Dan Allah menjadikan perbuatan dosa yang dilakukan didalamnya lebih besar. (Sebagaimana) Allah pun menjadikan amalan shalih dan ganjaran yang didapatkan didalamnya lebih besar pula". (Latha’iful Ma’arif hal.207)
Sebagian para Salaf berkata:
“Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyiram tanaman, dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen hasil tanaman”
Tidak ada amalan khusus dibulan Rajab, tidak shalat dan tidak pula puasa. Sebagian para salaf menyukai memperbanyak puasa di bulan bulan haram, sebagaimana yang disebutkan oleh ats Tsauri.
Wallahu a’lam
Ustadz yami cahyanto