Maaf jika antum tersinggung, semoga penjelasan ini bermanfaat!
Jika Ada yang bilang dan memang ada yang bilang:
" Sudah jelas² pemimpin zhalim kok masih sibuk ngaji, ngaji dan ngaji, kapan turun jalannya???
Mungkin bisa dijawab:
1. Salafiyun tidak membela dan tidak mendukung pemimpin zhalim, karena mendukung kezhaliman adalah kezhaliman.
2. Salafiyun meyakini bahwa pemimpin yang zhalim itu datang dari dosa umat manusia. lihat: surat al-an'am: 129 dan penjelasan para ulama.
Coba antum pikirkan, orang yang rusak pasti memilih orang yang rusak semisalnya, jika orang rusak itu banyak maka dipastikan yang terpilih adalah orang yang rusak pula.. Itulah maksudnya bahwa pemimpin itu cerminan rakyat.
كما تكونوا يولى عليكم
"kamaa takuunuu yuwalla alaikum :Bagaimana dirimu begitulah kepemimpinan diberikan kepadamu"
Dari sini anda akan paham siapa sebenarnya penyakitnya?????
3. Rakyat yang rusak ibarat akar yang busuk, sedangkan pemimpin yang zhalim laksana pucuk daun yang mengering, Mana yang anda perbaiki lebih dulu? Akarnya atau pucuk daunnya? . . Meskipun pucuk daun yang mengering itu anda potong, maka pucuk yang lainpun akan rusak... Selama akarnya masih busuk...
Seorang tabi'in al-A'masy berkata: "Aku mendengar mereka (para sahabat) berkata, ‘Jika manusia sudah rusak maka mereka akan dipimpin oleh orang-orang yang jahat di antara mereka” (Abu Nu'aim, al-Hilyah vol. 5 hal 51 dan Siraj al-Muluk, vol.2, hal: 467).
4. Dengan mengajari dan mengedukasi ummat, berarti salafiyun ikut berperan aktif dalam memperbaiki akar yang rusak tersebut, bahkan itu adalah peran yang paling vital, paling inti, paling krusial dan pengobatan paling sesungguhnya.
salafiyun sibuk mendidik ummat, itu sejatinya mempersiapkan hilangnya pemimpin zhalim dan memunculkan pemimpin adil.
5. Salafiyun ahlussunnah mencintai kaum muslimin, penyayang terhadap ummatnya Muhammad shallallahu alaihi wasallam.. Mereka hanya menyampaikan pesan rasul bagaiman cara menyikap pemimpin yg zhalim... Semua itu untuk menjaga darah² kaum muslimin agar tidak tertumpah, agar harta tidak terampas dan agar kehormatan tidak terlanggar.
6. Mari kita lihat contoh dari para salaf:
Imam Hasan al-Bashri didatangi oleh orang-orang yang hendak menghunuskan pedang-pedang mereka ke arah pemimpin yang zhalim, Hajjaj bin Yusuf pemimpin yang membunuh sahabat nabi...mereka datang ingin mendapatkan legitimasi dari sang imam dan agar fatwanya bisa disebar ke seluruh penjuru negeri islam, akan tetapi beliau menjawab:
لا تفعل إنكم من أنفسكم أتيتم.
Jangan kalian lakukan, sesungguhnya dari diri-diri kalian sendiri pemimpin pemimpin itu didatangkan kepada kalian...
sebagaimana perkataan yang masyhur:
كما تكونوا يولى عليكم ....
Sebagaimana keadaanmu maka begitulah kepemimpinan diberikan kepadamu.
Amal-amal kalian adalah pemimpin kalian. (Imam Al-Thurthusyi, Siraj al-Muluk hal. 197).
7. Pesan saya:
Di saat seperti ini hendaklah kita saling mendoakan bukan saling menghujat, sambil memohon kepada Allah perbaikan untuk negeri ini.
اللهم احفظ بلادنا إندونيسيا من كل شر ومكروه.
Wallahu a'lam.
Ustadz Fadlan Fahamsyah lc Mhi