Selasa, 13 Oktober 2020

MURID-MURID IBNU TAIMIYAH TAMPIL SEBAGAI MATA AIR ILMU BAGI KAUM MUSLIMIN

MURID-MURID IBNU TAIMIYAH TAMPIL SEBAGAI MATA AIR ILMU BAGI KAUM MUSLIMIN

Sebagian nama yang ada di poster ini begitu akrab di telinga kaum muslimin.

1. SEBUT SAJA IMAM ADZ-DZAHABIY

Namanya Muhammad bin Ahmad bin Utsman bin Qaimaz adz-Dzahabiy, sang ahli ilmu dalam berbagai funun (cabang ilmu), seorang sejarawan dan pakar hadits ulung ternama. Selain Siyar A'lam an-Nubala' yang dikenal sebagai salah satu karyanya dan menjadi rujukan kaum muslimin penjuru dunia, ada beberapa karya lain dari ulama yang lebih sering disebut dengan Imam adz-Dzhabiy ini, di antaranya:

1. Mizan al-I'tidal
2. Tarikh al-Islam
3. Al-Kasyif
4. Al-Mughniy fi a-Dhu'afa
5. Mukhtashar Sunan al-Baihaqiy
6. Thabaqat al-Huffadz
7. Thabaqat al-Qurra'
8. At-Tajrid fiy Asma' as-Shahabah
9. Talkhis al-Mustadrak
10. Mukhtashar Tahdzib al-Kamal. Dan kitab-kitab penuh manfaat lainnya

Akidahnya adalah akidah yang dipegang teguh para ahlussunnah waljama'ah yang beliau terima dan ambil dari guru-gurunya yang banyak. Bahkan beliau menulis kitab-kitab terkait akidah yang menjelaskan madzhab akidah yang beliau anut. Sebut saja kitab al-'Uluw, kitab al-'Arbain fiy Shifat Rabb al-'Alamin, kitab al-'Arsy yang oleh Dr. Basyar 'Iwadh dikatakan bhw bagian dari kitab ini ada di al-Maktabah adz-Dzhahiriyah dengan judul Risalah fiy Annallah 'Alal 'Arsy (Allah di Atas Arsy), dll.

2. JUGA ADA NAMA IBNU KATSIR

Nama masyhur selanjutnya adalah Ismail bin 'Umar bin Katsir bin Dhau' bin Katsir bin Dhau' bin Zar'i yang lebih tenar dengan nama Ibnu Katsir, seorang ahli tafsir dengan karya fenomenal Tafsir al-Qur'an al-Adzhim. Selain tafsirnya itu, di antara karyanya yang dahsyat adalah al-Bidayah wa an-Nihayah, at-Takmil fiy Ma'rifati ats-Tsiqat wa adh-Dhu'afa' wa al-Mujahil, dan lainnya. 

Tentang firman Allah (الرحمن على العرش استوى), ulama yang meninggal di Dimasyq tahun 774 H/1373 M -dan ini disepakati ahli sejarah- dan dikubur di tanah kuburan Ibnu Taimiyah atas wasiat beliau sendiri sebagai bentuk cinta dan pengaruh keilmuan Ibnu Taimiyah -ini agar beliau bertetangga dengan Ibnu Taimiyah hidup dan mati- itu berkata:

"Pembicaraan ttg tema ini telah berlalu dalam surat al-A'raf dan tidak perlu diulangi. Metode yang selamat dalam hal ini adalah metode salaf yaitu memaknai apa yang tertera dalam Kitab dan Sunnah tanpa takyif, tahrif, tasybih, ta'thil dan tamtsil." (Tafsir, 5/273)

Karena itu, syaikh Shaleh al-Munajjid menuliskan kesimpulan terkait akidah Ibnu Katsir:

أن ابن كثير رحمه الله لم يكن أشعريًا، بل كان على مذهب أئمة السنة والأثر كمالك والشافعي وأحمد، يثبت صفات الله تعالى من غير تحريف ولا تعطيل ولا تكييف ولا تمثيل .

"Ibnu Katsir bukanlah seorang Asy'ariy, namun beliau berada di atas madzhab -akidah- para imam sunnah dan atsar (a-immatu as-sunnah wal atsar) seperti Malik, as-Syafi'i, dan Ahmad. Beliau menetapkan sifat Allah tanpa tahrif, ta'thil' takyif dan tamtsil."

3. ADA PULA NAMA IBNUL QAYYIM yang pakar akidah dan berbagai funun (disiplin ilmu) terutama terkait tazkiyyah an-nafs. Karya-karyanya juga beragam dalam berbagai disiplin ilmu, di antaranya:

1. I'lam al-Muwaqqi'in
2. Zaad al-Ma'ad fiy Hadyi Khairil Ibad
3. Madariju as-Salikin
4. ad-Da'u wa Dawa'u
5. Dan kitab lainnya yang menjadi rujukan umat

***
Tiga nama ulama yang mengalirkan derasnya ilmu di atas dan ulama lain yang namanya tertera dalam poster tumbuh dan matang dalam madrasah keilmuan SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH. Dengan kata yang lebih lugas, mereka itu adalah murid Ibnu Taimiyah. 

Seorang merahmati sang guru, para muridnya, dan segenap kaum muslimin sepanjang zaman.
_____
Sumber Rangkuman:

1. Kitab Aqidatu al-Imam adz-Dzahabiy, oleh syaikh Sulaiman bin Shaleh al-Kharasyi, ad-Dar al-Atsariyyah, Urdun
2. Artikel Tarjamatu al-Imam adz-Dzahabiy, oleh Syaikh Muhammad Shaleh al-Munajjid
3. Artikel Aqidatu al-Hafidz ibn Katsir, oleh Syaikh Muhammad Shaleh al-Munajjid.
4. Artikel Tarjamatu al-Imam ibn Katsir dalam Islamway[dot]net.
5. Artikel Nadzhrah ala Mu-allafaat al-Imam ibn al-Qayyim, oleh Abdul Aziz Kahil.

____
Penyusun: Yani Fahriansyah